Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kontroversi Kelahiran Bayi dari Sperma yang Dibekukan 26 Tahun Lalu

29 Oktober 2022   18:47 Diperbarui: 29 Oktober 2022   20:16 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secara teroritas dan teknis sperma manusia dapat dibekukan selama ratusan tahun. Photo: anmolivf.com 

Ketika ilmuwan berhasil membekukan sperma manusia di era tahun 1950 an maka era Science Fiction secara perlahan menjadi kenyataan.

Era keberhasian pembekuan sperma  dan dilanjutkan dengan pembekuan sel telur serta embrio manusia yang diperuntukkan bagi keperluan bayi tabung berkembang dengan sangat pesat sehingga kini prosedur bayi tabung menjadi lebih mudah dan umum dilakukan.

Perdebatan ilmiah dan politis terkait sampai seberapa lama rentang waktu sperma beku masih diperbolehkan digunakan masih menjadi isu panas sekaligus perdebatan.

Kontroversi terkait umur sperma beku yang boleh digunakan muncul kembali minggu ini ketika bayi laki laki lahir dari hasil pembekuan sperma yang dilakukan pada tahun 1996 lalu

Sperma yang digunakan untuk menghasilkan bayi laki laki tersebut berasal dari ayahnya yang pada tahun 1996 lalu didiagnosa  menderita limfoma Hodgkin yang menyebabkan terjadinya infertilitas.

Dunia kini menghadapi kenyataan bahwa bayi laki laki yang baru dilahirkan dari ayahnya yang kini berusia 47 tahun tersebut memegang rekor sebagai salah satu bayi yang dilahirkan setelah sperma belu disimpan sedemikan lama.

Baru baru ini Inggris telah merevisi undang undangnya dengan memperpanjang batas usia sperma beku yang boleh digunakan menjadi maksimal 50 tahun.

Secara teknologi reproduksi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknik pembekuan, sperma dapat disimpan sampai ratusan tahun.

Demikian juga usia penyimpanan sel telur kini sudah semakin panjang dengan berkembangnya teknologi pembekuan.

Di dunia peternakan  teknologi pembekuan sperma, inseminasi buatan dan embrio transfer berkembang lebih pesat  dibandingkan dengan pada manusia.

Dan perkembangan teknologi ini di bidang peternakan membuktikan bahwa tidak ada masalah teknik yang timbul dengan menggunakan sperma, sel telur dan bahkan embrio yang telah lama disimpan dan dibekukan.

Jadi sebenarnya secara teknologi pembatasan usia penyimpanan sperma yang boleh digunakan selama 50 tahun tersebut lebih mengacu pada masalah non teknis.

Secara ilmiah sperma beku yang telah disimpan selama  ratusn tahun masih dapat digunakan dengan baik.

Kelahiran  bayi laki laki ini sekaligus membuktikan bahwa sperma dapat dibekukan dalam jangka waktu yang sangat lama.

Artinya pembatasan  lama simpan sprema  beku yang boleh digunakan selama maksimal 50 tahun ini tidak ada hubungannya dengan umur simpan sperma dan juga kesehatan sperma yang dibekukan tersebut.

Pembekuan Sperma

Sebelum sperma diputuskan untuk dibekukan tentunya akan dilakukan serangkaian prosedur seperti pemeriksaan orang yang akan dibekukan spermanya, kesehatan sperma nya dan hal hal lain yang terkait dengan kelayakan pembekuan sperma.

Secara teknik sperma yang dibekukan diberi perlkuan  khusus dengan penambahan cryoprotectant untuk menghindari kerusakan sperma selama proses pembekuan yang suhunya jauh di bawah titik beku. 

Disamping itu dalam proses pembekuannya sperma diberikan tambahan zat nutrisi karena sperma yang dibekukan masih memiliki aktivitas metabolisme walaupun dalam level  yang sangat minim sekali  sehingga dapat bertahan lama.

Kunci lain keberhasilan pembekuan sperma ini adalah teknik penurunan suhu yang dilakukan secara bertahap sampai suhu mencapai -196oC.

Jika nantinya sperma beku ini akan digunakan maka akan dilakukan proses yang dinamakan thawing yaitu peningkatan suhu secara bertahap.

Selama proses pembekuan dan pencairan kembali memang ada sperma yang mati, namun dengan berkembangkan teknologi pembekuan ini persentasi sperma yang hidup semakin lama semakin tinggi.

Dengan berkembangnya teknologi ini maka secara teoritis sperma manusia dapat disimpan selama ratusan tahun.

Permasalahan

Secara genetik memang sperma yang dibekukan dalam jangka waktu lama jika digunakan dan menghasilkan individu akan mengalami masalah lingkungan yang tidak lagi sesuai dengan blueprint genetik  sperma.

Ketika  membekukan sperma manusia yang telah berusia lebih dari 100 tahun disimpan tentunya faktor lingkungan ketika bayi tersebut dilahirkan akan sangat berbeda dengan kondisi lingkungan 100 tahun yang lalu.

Blue print genetik sperma yang disimpan lebih dari ratusan tahun ini cocok dengan lingkungan ketika sperma tersebut dibekukan dan belum tentu cocok dengan kondisi lingkungan pada saat bayi tersebut dilahirkan.

Faktor lingkungan yang diprediksi akan berpengaruh adalah jenis penyakit, suhu  iklim dan faktor lainnya yang membuat fator genetik sperma  harus beradaptasi kembali pada kondisi lingkungan  yang berbeda.

Disamping itu terdapat kemungkinan genome manusia yang hidup ratusan tahun lalu ketika sperma dibekukan mengalami perbedaan dengan genom manusia generasi 10o tahun kemudian.

Sebagaimana  yang telah dibahas sebelumnya, pembatasan lama simpan sperma  tampaknya tidak terkait dengan masalah teknis pembekuan sperma namun lebih kepada masalah non teknis.

Masalah Etika dan Sosial

Kita tentunya dapat membayangkan jika kelak  nantinya para tokoh pelaku sejarah yang spermanya dibekukan akan memiliki keturunan kembali setelah  meninggal dunia selama beberapa puluh tahun kemudian atau bahkan ratusan tahun kemudian.

Disamping itu kekhawatirkan bahwa sperma tokoh tokoh sejarah ini akan diperdagangkan secara gelap walaupun peluangnya kecil masih saja dapat terjadi.

Saat ini di Inggris undang undang membatasi bahwa penggunaan sperma hanya boleh diperuntukkan maksimal 10 keluarga per donor sperma.

Kerumitan lain yang dirpediksi akan terjadi adalah masalah sosial dan hukum yang terjadi sebagai dampak dari penggunaan sperma yang sudah lama dibekukan ini.

Secara sosial dan hukum sangat dimungkinkan seorang adik dilahirkan lebih dulu dari kakaknya dengan perbadaan usia yang sangat jauh.

Disamping itu jika donor sperma berasal  dari ayah biologisnya yang sudah lama meninggal dunia ketika bayi tersebut dilahirkan, tentunya akan memiliki masalah psikologi tersendiri bagi bayi sesebut ketika kelak dirinya dewasa.

Teknologi reproduksi memang telah berkembang dengan pesat sehingga memungkinkan orang ataupun keluarga yang secara biologis tidak memungkinkan memiliki anak dapat tertolong dengan perkembangan teknologi ini.

Namun kerumitan sosial yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi reproduksi ini masih belum sepenuhnya terwadahi oleh hukum.

Disamping itu secara etika  masih banyak permasalahan utamanya jika menggunakan sperma  bukan dari ayah biologisnya dan juga menggunakan sperma yang telah berusia ratusan tahun.

Teknologi dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua yang harus hati hati digunakan utamanya jika menyangkut manusia.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun