Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dunia Gagal Mengakhiri Kemiskinan Ekstrim pada Tahun 2030

7 Oktober 2022   15:56 Diperbarui: 11 Oktober 2022   19:16 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Yunita, tukang rongsokan, tengah istirahat di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (22/4/2020). Akibat pandemi Covid-19, pemerintah menyatakan ada kenaikan angka kemiskinan. (Foto: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

Data yang ada menunjukkan bahwa laju peningkatan angka kemiskinan sebenarnya telah melambat dalam kurun waktu 5 tahun menjelang pandemi. Namun dengan terjadinya pandemi Covid-19 ada sekitar 40% orang termiskin dunia mengalami kehilangan pendapatan rata-rata sebesar 4% selama pandemi.

Situasi ini tidak jauh berbeda dengan yang dialami oleh negara kaya karena juga berdampak pada orang kaya dunia.

Perlu Langkah Ekstrim

Guna mengendalikan tren pengurangan kemiskinan dunia ini Bank Dunia berpendapat bahwa dunia harus membuat kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga melakukan pengentasan kemiskinan secara bersama.

Tanpa upaya ekstrim ini dikhawatirkan kemiskinan ekstrim justru akan meningkat karena dunia dilanda krisis multi dimensi akibat inlfasi, depresiasi nilai mata uang dan krisis yang saling terkait dan berdampak luas.

Kegagalan dunia dalam mengurangi kemiskinan di negara miskin tentunya akan memiliki implikasi yang sangat besar bagi kemampuan dunia dalam mengatasi dan mengurangi pengaruh krisis iklim global.

Banjir besar yang melanda Pakistan yang bersampak sistemik ini merupakan salah satu contoh nyata akan terpuruknya satu negara akibat perubahan iklim global yang menyengsarakan rakyat dan membuat laju kemiskinan semakin meningkat.

Jka dianalisa lebih dalam krisis ekonomi yang sedang dihadapi dunia saat ini tidak saja berdampak pada negara miskin namun juga pada negara maju.

Ketidak mampuan negara miskin dan negara berkembang yang umumnya berpenduduk padat ini akan menurunkan daya beli produk sehingga akan menekan pertumbuhan ekonomi negara maju yang memproduksi barang dan jasa tersebut.

Bahkan saat ini sudah banyak negara miskin dunia yang dikategorikan ke dalam kelompok negara yang gagal dalam membayar hutangnya.

Dukungan negara kaya dalam membantu mengentaskan kemiskinan dunia juga tidak merata karena pemulihan ekonominya yang tidak merata.

Ke depan tampaknya upaya pengentasan kemiskinan ekstim dunia ini sangat tergantung pada niat dan keinginan negara maju dalam melakukan bantuan dan investasinya dalam bidang pendidikan dan kesehatan yang sangat vital bagi negara berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun