Namun tampaknya  hanya dalam waktu dua minggu saja ucapan dan kepercayaan bahwa dirinya telah hidup normal seketika berbalik arah ketika hari Jumat lalu dirinya ditikam berkali kali dengan menggunakan pisau di atas panggung  pada sebuah acara di New York.
Pemuda yang berusia 24 tahun yang  bernama  Hadi Matar memang sengaja membeli tiket masuk untuk menghadiri acara festival sastra dan ketika Salman Rushdie berada di panggung Matar melakukan serangan.
Hadi Matar memang tidak pernah mengalami langsung gunjang ganjing gelombang protes atas terbitnya  The Satanic Verses karena  buku ini terbit 10 tahun sebelum dirinya lahir.
Namun berdasarkan data dan laporan yang ada, Hadi Matar anak dari pasangan Lebanon dan berimigrasi ke Amerika ini tercatat sebagai aktivis media sosial yang secara eksplisit mengungkapkan kekagumannya pada pemerintah Iran dan juga tertarik pada ekstremisme Syiah.
Serangan Hadi Matar memang sangat mengejutkan banyak orang karena banyak pihak yang percaya bahwa di bawah perlindungan Amerika Salman Rushdie akan terjamin keamanannya.
Namun ternyata serangan mendadak yang tidak pernah diperhitungkan oleh pihak keamanan sebelumnya  membuat peristiwa ini terjadi dan berakibat  fatal bagi Salman Rushdie.