Bahkan sikap pimpinan ASEAN saat ini yang dipegang oleh Cambodia dapat dinilai menjadi sumber perbedaan pendapat di kalangan ASEAN yang semakin menajam.
Hun Sen pimpinan Cambodia tercatat merupakan pimpinan negara pertama yang mengunjungi Myanmar setelah terjadinya kudeta militer dan dapat dibaca sebagai dukungan terhadap pemerintahan militer Myanmar.
Sebagaimana istilah yang sering kita dengar "tidak ada makan siang  yang gratis", diundangnya para pemimpin negara yang tergabung dalam ASEAN secara khusus di Gedung putih ini memang dapat dianggap  sebagai satu kehormatan bagi ASEAN.
Namun di lain pihak hasil pertemuan inilah  yang paling penting yang akan menentukan apakah ASEAN masih dapat menjaga jati dirinya atau akan condong mengakomodasi kepentingan politik Amerika.