Seusai acara pada hari pertama, pada tanggal 13 Mei 2022 pertemuan  dilanjutkan dengan Wakil Presiden President Kamala Harris dan Secretary of State Antony Blinken yang akan memfokuskan pembicaraan pada kerjasama kelautan, pemulihan akibat pandemi, kesehatan dan perubahan iklim.
Kunjungan para piminan ASEAN ini dinilai istimewa karena pada hari kedua ini para piminan ASEAN akan kembali bertemu dengan Joe Biden.
Arah politik pertemuan ini memang sudah dapat dibaca dari awal dimana Amerika berupaya untuk mendapatkan dukungannya dalam perang Rusia dan Ukraina dan situasi keamanan di laut Tiongkok Selatan yang melibatkan Tiongkok.
Akankah ASEAN Tunduk?
Pertanyaan yang paling mendasar adalah apakah ASEAN sebagai organisasi dapat dipengaruhi dan diarahkan oleh Amerika untuk mendukung kepentingannya?
Dalam perang Rusia dan Ukraina, satu satunya negara ASEAN yang menentukan sikapnya mendukung Amerika adalah  Singapura, sedangkan negara ASEAN lainnya memilih untuk tidak memihak dan tidak memberi sangsi pada Rusia.
Dengan posisi Indonesia sebagai Chair G20 yang akan melakukan pertemuan puncaknya di Bali tahun ini akan menjadi kunci diplomasi Amerika untuk berusaha merealisasikan keinginannya untuk menghukum Rusia.
Indonesia memang telah menentukan sikapnya dengan tidak mengeluarkan Rusia pada pertemuan puncak G20 ini namun sebagai imbalan untuk memenuhi keinginan Amerika dan sekutunya,pimpinan Ukraina akan diundang dalam pertemuan ini.
Ketususan ini memang sangat erat dengan tarik ulur dan tekanan yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya karena sangat tidak lazim pertemuan puncak G20 mengundang negara yang bukan anggota G20.
Disamping Indonesia, tahun ini Cambodia akan menjadi tuan rumah the East Asia Summit dan Thailand akan menjadi tuan rumah the Asia Pacific Economic Cooperation forum.
Jadi dalam hal ini Amerika dapat membaca dengan jelas pentingnya peran sentral negara yang tergabung dalam ASEAN dalam hal geopolitik dan perekonomian di kawasan.
Jika seandainya  dalam pertemuan nanti Amerika berhasil melakukan negosiasi yang akan mendukung kepentingannya maka tujuan  "diundangnya" pemimpin ASEAN secara khusus ke Gedung Putih paling tidak membuahkan hasil.