Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Haruskan Wanita Gundah Menghadapi Menopause?

27 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 1 Februari 2022   04:01 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Tetap sehat di usia yang kian bertambah merupakan hal yang harus diperjuangkan. (sumber: freepik via kompas.com)

Sebagian wanita bahkan dapat melalui masa transisi ini dengan sangat nyaman, bahkan merasakan kelegaan karena masa yang sulit dan menyakitkan selama mengandung dan melahirkan sudah dilaluinya.

Kapan dimulainya?

Menopuase merupakan proses alami bukan merupakan penyakit. Photo: Liz Von Hoene/Getty Images
Menopuase merupakan proses alami bukan merupakan penyakit. Photo: Liz Von Hoene/Getty Images

Satu hal yang perlu difahami bahwa masa menopause itu biasanya terjadi 12 bulan setelah wanita mendapatkan menstruasi terakhirnya. 

Sebelum memasuki masa inilah gejala muncul di masa transisi yang sering dikenal dengan perimenopause seperti misalnya menstruasi yang tidak teratur, hot flush dan gajala lainnya muncul.

Pada umumnya masa transisi ini dialami oleh wanita pada kisaran umur 45-55 tahun dan umumnya berlangsung selama 7 tahun, namun bagi ada juga wanita ada yang mengalaminya sampai 14 tahun. Dalam berbagai kasus wania yang mengalami terapi seperti kemoterapi dapat saja masa menopause lebih awal karena terganggunya folikel sel telur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lamanya masa transisi ini dipengaruhi oleh gaya hidup seperti misalnya merokok dan juga ras ataupun etnis. Di masa transisi inilah hormon estrogen dan progesteron mengalami perubahan yang sangat secara bertahap.

Hormon estrogen pengaruhnya memang sangat luas seperti mempengaruhi : fungsi otak, kepadatan tulang, kelenturan kulit, pelumas vagina serta distribusi lemak.

Dalam hangka panjang rendahnya level hormon estrogen ini juga berdampak pada kepadatan tulang yang meningkatkan resiko patah tulang, rasa sakit yang kronis dan bahkan berdasarkan hasil penelitian juga terkiat dengan penyakit jantung dan stoke.

Di samping itu di masa transisi ini biasanya wanita mengalami perubahan metabolisme seperti misalnya perubahan penggunaan energi, perubahan sel sel lemak dan biasanya wanita akan mudah mengalami peningkatan berat badan dan perubahan bentuk tubuh.

Berbagai Upaya Mengatasinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun