Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Haruskan Wanita Gundah Menghadapi Menopause?

27 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 1 Februari 2022   04:01 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Tetap sehat di usia yang kian bertambah merupakan hal yang harus diperjuangkan. (sumber: freepik via kompas.com)

Salah satu cara yang banyak ditempuh oleh wanita untuk mengatasi penurunan level hormon dan efek yang tidak menyenangkan ini adalah dengan cara terapi hormon atau yang biasa dikenal sebagai hormone replacement therapies (HRT).

Terapi hormon ini mulai dipekenalkan di era tahun 1940 an dan mulai digunakan secara luas di era tahun 1960an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi hormon ini bagi sebagian wanita dapat mencegah penyakit osteoporosis dan cardiovascular.

Namun di tahun 2002 efek samping terapi hormon ini dipertanyakan karena hasil penelitian yang dipublikasikan saat itu justru membuktikan bahwa terapi hormon meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan serangan jantung, Disamping itu terapi hormon juga ditengarai memicu timbulnya kanker payudara dan stroke.

Hasil review yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa hormon estrogen asal tanaman seperti ekstrak kedelai, terapi herbal yang disebut dengan phytoestrogens dapat mengurangi pengaruh hot flush, kekeringan vagina dan juga keringat di malam hari.

Cara lain yang juga banyak digunakan utamanya oleh wanita yang mengalami masalah dengan vagina dan kandung kemih di masa transisi menopause ini adalah dengan melakukan peremajaan vagina dengan mengunakan laser (laser vaginal rejuvenation).

Teknik ini melibatkan micro-abrasions untuk merangsang produksi kolagen dan meningkatkan suplai darah.

Berbagai hasil penelitian memang masih memperdebatkan efektivitas laser vaginal rejuvenation dalam mengatasi gejala yang biasa dialami oleh wanita di masa transisi ini.

Cara lain yang juga digunakan adalah mengkonsumsi kapsul progesterone yang mirip dengan progresteron yang diproduksi secara alami oleh wanita untuk mengatasi efek estrogen pada lapisan rahim dan mengurangi risiko kanker.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, menopause bukanlan merupakan penyakit dan merupakan proses alamiah oleh sebab itu dalam menghadapi masa ini wanita diharapkan secara psikologis dapat menerimanya juga secara alami.

Salah satu pakar reproduksi dari the Society for Women's Health Research menyarankan bahwa wanita yang sudah memasuki usia 35 tahun sudah harus mempersiapkan dirinya untuk menghadapi menopause ini dengan cara menjaga kesehatan agar tidak mengalami kelebihan berat badan, melakukan olah raga rutin, mengkonsumsi makanan yang sehat dan melakukan perubahan gaya hidupnya.

Dalam jangka panjang perubahan gaya hidup untuk mempersiapkan menghadapi masa menopause ini akan berdampak positif dalam mengatasi dampak penurunan level estrogen yang akan dialaminya ketika memasuki masa transisi menopause nantinya dan juga mengurangi resiko penyakit cardiovascular dan osteoporosis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun