Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terbongkarnya Spionase di Kalangan Komunitas Muslim Amerika

31 Desember 2021   16:19 Diperbarui: 31 Desember 2021   16:57 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romin Iqbal (tengah) dipecat CAIR atas tuduhan mata mata . Photo : Brooke LaValley/USA TODAY Network via Reuters            

Sebagaimana yang kita ketahui pengawasan terhadap kegiatan masyarakat muslim di Amerika bukanlah sesuatu yang baru.  Pengawasan ketat memang telah dilakukan sejak terjadinya peristiwa serangan 9/11 dan berlangsung sampai saat ini.

Kebijakan "pengawasan" ini bukanlah satu satunya yang dialami komunitas muslim di Amerika namun juga disertai  dengan tindakan diskriminatif termasuk larangan bepergian, meningkatnya kejahatan dan kekerasan  rasial serta kegiatan mata mata yang dilakukan oleh lembaga penegak hukum federal dan juga lokal.

American Civil Liberties Union (ACLU) melaporkan bahwa  pada periode 2002 sampai dengan 2014 Departemen Kepolisian New York memata matai masyarakat muslim di wilayah ini.  Kegiatan mata mata  ini ternyata sampai kepada tahap pemetaan tempat tinggal kelompok muslim, mengawasi kegiatan masjid dan juga merekrut informan dari dalam komunitas Muslim.

Telepas pada "pengawasan" yang dilakukan terhadap komunitas muslim Amerika di atas, dalam minggu ini ada dua peristiwa yang cukup menguncang masyarakat muslim terkait adanya penyusupan di dalam komunitas ini oleh mata mata yang justru dari kalangan yang selama ini tidak pernah disangka.

Walaupun pengawasan terhadap komunitas muslim di Amerika telah lama dilakukan namun tetap saja terungkapnya dua kegiatan mata mata yang sengaja disusupkan sampai pada level mesjid ini membuat masyarakat muslim Amerika merasa trauma, stress dan syok.

Fakta yang dikemukakan oleh the Council on American-Islamic Relations (CAIR) menunjukkan bahwa  bahwa komunitas muslim di Amerika kini sudah disusupi mata mata sampai ke level masjid dan informasi terkait kegiatannya telah diberikan kepada kelompok anti muslim.  

Salah satu bukti kuat terkait penyusupan mata mata di kumunitas muslim ini adalah pemecatan Romin Iqbal yang merupakan direktur eksekutif dan hukum CAIR untuk wilayah Columbus Cincinati karena yang bersangkutan terbukti melanggar etika dan profesionalisme.

Iqbal dituduh sebagai mata mata karena menyerahkan informasi rahasia kepada Investigative Project on Terrorism (IPT) yang merupakan organisasi  yang didirikan untuk melacak kelompok penebar kebencian. Jika ditelisik lebih dalam lagi organisasi ini ternyata didirikan oleh kelompok anti aktivis muslim.

Iqbal yang juga  merupakan mantan pejabat di kantor Ohio ini selama bertahun tahun secara diam diam merekam pertemuan pertemuan dan menyampaikan informasi rahasia terkait kegiatan CAIR ini kepada IPT.

Kejadian ini bukanlah merupakan satu satunya kegiatan memata matai kelompok muslim karena pada tanggal 21 Desember lalu teridentifikasi juga seorang relawan di salah satu masjid di Amerika mengaku dibayar oleh direktur IPT yaitu Steven Emerson atas jasanya untuk memberikan informasi terkait kegiatan komunitas muslim di sana.

Salah satu tujuan untuk memyusupkan mata mata di komunitas muslim ini adalah untuk menimbulkan ketakutan dan ketidak percayaan di kalangan  komunitas muslim di Amerika.

Sementara pihak IPT menolak tuduhan ini karena menurut mereka IPT adalah organisasi penellitian yang menghasilkan bukti  penting untuk keperluan berbagai kantor dan lembaga penegak hukum.

Namun  pembelaan pihak IPT ini memang sangat lemah karena pimpinan IPT Steven Emerson ternyata memiliki rekam jejak pernah bersanksi di Kongres AS di tahun 2016 sebagai pakar terorisme.

Steven Emerson pendiri IPT. Photo: islamophobianetwork.com  
Steven Emerson pendiri IPT. Photo: islamophobianetwork.com  

Disamping itu  Steven Emerson besahabat serat dengan  Pete Hoekstra yang merupakan  mantan anggota kongres dan sekaligus mantan rekan senior Emerson di IPT serta pernah  menjabat sebagai duta besar untuk Belanda selama pemerintahan Trump .

Dalam laporan yang dirilis tahun 2011 lalu oleh The Center for American Progress, sebuah think-tank pemerintah  liberal AS menuduh Emerson dan kelompoknya  menggambarkan Islam sebagai pemicu kekerasan.

CAIR juga menuduh IPT berkolaborasi dengan pejabat Israel berdasarkan bukti pertukaran informasi antara Steven Emerson dengan pejabat pemerintah Israel dan juga pihak intelejen Israel yang  informasinya  sampai ke titik tartinggi  yaitu kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, Sebelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun