Kemajuan teknologi memang sangat pesat sekali  termasuk kemajuan teknologi digital, scanning dan 3D.  Tentunya kemajuan tenologi  ini sangat membantu ilmuwan dalam berbagai bidang termasuk bidang sejarah mesir kuno.
Banyak diantara kita tentunya  penasaran ingin melihat bagaimana sebenarnya wajah firaun yang sebenarnya yang sampai saat ini masih misteri.
Di jaman mesir kuno Firaun dan anggota keluarga serta  petinggi agama jika meninggal akan mengalami proses mumifikasi untuk mengabadikannya.  Mumi ini biasanya dimasukkan ke tempat rahasia beserta semua pernak pernik yang dipercaya akan memudahkan arwahnya menuju alam berikutnya.
Oleh sebab itu penemuan mumi yang berusia ribuan tahun belum lah berhasil mengungkap bagaimana wajah mumi yang sebenarnya.
Mumi penting biasanya tidak akan dibuka penutup dan pembungkusnya karena jika dibuka mumi akan mengalami kerusakan.
Salah satu mumi yang paling terkenal adalah mumi Firaun  Amenhotep I, yang ditemukan pada tahun 1881 di Luxor di wilayah selatan Mesir. Mumi ini sampai sekarang belum dibuka dari penutup muminya.
Firaun Amenhotep I  yang merupakan putra Ahmose I pendiri dinasti ke-18 memerintah di tahun  1514--1493 SM ini dikenal gemar perang dan memperluas wilayah kekuasaanya. Wilayah kekuasaannya mencapai wilayah  Sudan selatan dan pernah  menyerbu Libia.
Dengan menggunakan teknologi gabungan  scanning 3D,  X-ray dan , scanning CT  (computed tomography) serta digabungkan dengan perangkat lunak komputer para ilmuwan untuk pertama kalinya behasil mengungkap wajah Firaun ini tanpa harus membuka penutup dan pembungkus mumi.
Teknologi ini tidak saja berhasil mengungkap wajah Firaun untuk pertama kalinya namun juga mengungkap umur, kondisi kesehatan, teknik mumifikasi dan penguburan kembali Firaun ini.
Dari hasil analisis gambar gambar yang didapat diperoleh informasi bahwa  Firaun Amenhotep I merupakan Firaun pertama di dibuat mumi dengan tangan yang disilangkan dan juga merupakan mumi pertama yang dibuat tanpa harus mengeluarkan otaknya dari tengkorak.
Dari bekas bekas luka di tubuhnya menunjukkan bahwa firaun Amenhotep I selama menjadi raja Mesir kuno kerap melakukan perang.
Firauan Amenhotep I diperkirakan meninggal pada usia 35 tahun akibat luka dan sakit yang dialaminya.
Dengan berhasil dilakukannya pemindaian mumi tanpa harus membuka penutup dan pembunkgus mumi ini membuka cakrawala baru dalam mengungkap rahasia benda benda kuno dan diperkirakan akan lebih banyak lagi temuan yang yang menyusul yang akan mengungkap rahasia sejarah Mesir kuno yang selama ini masih menjadi misteri.
Rujukan : satu, dua, tiga, empat, lima