Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Gonjang Ganjing Persiapan Australian Open di Tengah Pandemi

19 Januari 2021   15:24 Diperbarui: 19 Januari 2021   15:48 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Getty Images

Australian Open merupakan salah satu ajang pertandingan tenis bergengsi dunia yang selalu menjadi incaran pemain untuk meraih prestasinya ataupun penonton yang ingin menyaksikan petenis idamannya berlaga.

Namun pelaksanaan Australian Open yang seharusnya dilaksanakan pada  bulan Januari ini harus digeser pelaksanaanya ke tanggal 8-21 February mendatang. Pergesesan ini terkait  erat dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang melanda sedang melanda negeri kanguru ini.

Berdasarkan data terakhir yang dikeluarkan oleh the John Hopkins University of Medicine jumlah kasus di negara ini mencapai 28,708 kasus dan 909 kematian.

Australia memang merupakan salah satu negara yang sistem karantinanya  merupakan salah satu yang terketat di dunia.

Oleh sebab itu dapat dimengeri jika pemerintah Australia memandang pandemi Covid-19 ini sebagai sesuatu yang sangat serius dan dalam banyak hal merubah tatanan kehidupan masyarakat termasuk tindakan lockdown di beberapa negara bagian dan juga pengetatan prosedur pelaksanaan turnamen bergengsi ini.

Hasil tes terhadap terhadap panita dan pemain  Australia memang mengkhawatirkan karena sebelum turnamen berlangsung sudah ada 9 orang yang terkait langsung dengan pelaksanaan turnamen ini termasuk satu pemain  menunjukkan hasil positif, sehingga harus dikarantina  selama 14 hari.

Masalahnya ternyata tidak hanya sampai disitu saja karena menyangkut pemain dari luar Australia juga.

Pada hari minggu lalu pelaksana turnamen ini mengumumkan bahwa ada 25 pemain lainnya yang dikarantina  di hotel setelah seorang penumpang yang bukan delegasi ataupun pemain  Australian Open hasil tesnya setelah mendarat di Melbourne dari Doha dinyatakan positif.

Dalam kasus ini saja secara total jumlah penumpang yang dikarantina mencapai 58 penumpang dan 25 pemain.

Sampai saat ini  secara total sampai saat ini ada 72 pemain  yang harus menjalani karantina di hotel dengan aturan ketat pembatasan pergerakannya.

Dapat kita bayangkan ketika para pemain tenis professional yang sudah biasa mempersiapkan diri berlatih paling tidak selama 5 jam setiap harinya  di lapangan tenis yang sebenarnya di arena menjelang turnamen ternyata harus mendekam di hotel menjalani karantina selama 14 hari dan tidak diperkenankan meninggalkan kamar hotel sampai dinyatakan bebas Covid-19.

Para pemain yang dikarantina ini memang masih diperbolehkan untuk melakukan latihan selama 5 jam namun dalam kondisi dan pengawalan  yang sangat ketat dan tentunya di lapangan tenis yang berbeda kualitasnya.

Setelah menjanani beberapa hari masa karantina beberapa diantaranya sudah mulai mengalami frustrasi melakukan tindakan yang tentu saja tidak diperkenankan, seperti misalnya pemain membuka pintu kamar hotelnya dan berbicara dengan temannya yang juga di koridor hotel.

Salah satu keluhan dari pemain asal Spanyol yang saat ini menempati ranking 13 dunia mengungkapkan bahwa kesehariannya di lokasi karantina tidak ubahnya seperti berada dipenjara yang dilengkapi dengan WiFi.

Pemain Spanyol yang sebelum berangkat ke Australia sempat latihan bersama dengan Rafael Nadal selama dua minggu ini mengkritik keras pihak berwenang  karena mereka yang mengkarantina dirinya tidak mengerti sama sekali tentang tenis.

Disamping itu ada juga pemain yang mengeluhkan kondisi makanan yang disajikannya tidak sesuai selera dan dingin.

Salah satu pemain putri bahkan mengeluhkan dirinya harus mencuci rambutnya sendiri karena biasanya dia tidak pernah melakukannya sendiri dan selalu menggunakan jasa salon.

Para pemain ini memang sangat mengerti ketika mereka harus menjalani karantina, namun rasa frustrasi yang terbesar adalah tidak memungkin dirinya melakukan latihan di lapangan tenis yang sebenarnya yang tentunya akan mempengaruhi prestasinya nanti ketika berlaga di Australian Open.

Para pemain  yang dikarantina merasa diperlakukan secara tidak adil karena jika dibandingkan dengan pemain yang tidak dikarantina mereka  walaupun masih dapat latihan tapi dalam konsidi yang sangat berbeda.

Dengan kondisi seperti ini pemain yang dikarantina menyatakan bahwa situasi yang menimpa mereka merupakan suatu ketidak adilan karena kondisi latihan dan  waktu berlatih mereka sangat berbeda dengan pemain yang tidak dikarantina.

Pihak berwenang Australia memang telah menyampaikan peraturan ini ketika pemain sebelum berangkat. Semua pemain yang pihak yang terlibat dalam turnamen ini baik dari Australia maupun dari luar Australia memang wajib melakukan tes Covid-19 dan hasilnya harus negatif untuk mengikuti turnamen ini.

Menanggapi keluhan para pemain  yang dikarantina memang ada ide untuk memperpendek julah  set untuk pemain pria namun usulan ini sudah ditolak oleh panitia penyenggara.

Sehubungan dengan keluhan pemain yang sedang mengalami karantina ini ternyata timbul masalah baru ketika pemain tenis nomor satu dunia Novak Djokovic menulis surat ke penaia Australia Open yang meminta pengenduran karantina dan pembatasan gerak pemain.

Dalam surat tersebut Novak Djokovic meminta pengurangan masa karantina dan penempatan mereka di rumah pribadi yang dilengkapi dengan lapangan tenis.

Sontak saja permintaan Novak Djokovic menimbulkan kritik dari berbagai kalangan karena dianggap menganggap enteng Covid-19 dan dianggap ingin mengubah standar baku karantina.

Salah satu pemain tenis Australia yang bersuara keras mengkritik  Novak Djokovic adalah Nick Kyrgios. Pemain ini menyatakan bahwa  Djokovic di tahun   2020 lalu berkali kali melalui program eksibisi mengadakan turnamen di wilayah Balkan dan beberapa pemain top Serbia terinfeksi Covid-19.

Diungkapkan juga bahwa Djokovic pada US Open 2020 lalu menyewa rumah pribadi dibanding dengan tinggal di Hotel.

Djokovic  masuk daftar salah satu pemain top dunia yang harus menjalani isolasi mandiri di Adelaide sebelum masuk ke Melbourne untuk berlaga di Australian Open.

Terlepas dari gejolak yang ada pelaksanaan Australian Open yang menandai dimulainya rangkaian turnamen tenis Grand Slam 2021  ini  diharapkan akan tetap terselenggara dengan lancar namun tentunya akan mengalami suasana dan kondisi yang berbeda dibanding pelaksanaan  tahun lalu semasa pendemi belum ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun