Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Artificial Meat, Masa Depan Kita?

6 Desember 2020   07:23 Diperbarui: 7 Desember 2020   07:59 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daging buatan yang dikembangkan di laboratorium dengan menggunakan teknologi kultur sel dan jaringan. Photo: synthego.com

Minggu ini dunia maya kembali heboh terkait   ijin pemasaran daging buatan (artificial meat) di Singapura  secara komersil.  Kehebohan ini tidak saja terjadi di tengah masyarakat awam namun juga di dunia akademisi Indonesia.

Dunia akademis seolah tersentak dan baru mulai sibuk untuk mengadakan diskusi untuk membahas kelayakannya , pengaruhnya terhadap kesehatan di Indonesia dan juga kehalalannya.

Daging  buatan bukanlah sesuatu yang baru. Era daging buatan dimulai di tahun 1998 lalu ketika Jon Vein mematenkan daging buatannya yang dikembangkan di laboratorium dengan  menggunakan teknik kultur sel dan jaringan untuk tujuan konsumsi manusia. Sejak saat itu dunia daging  buatan mendapat perhatian dan teknologinya mengalami perkembangan pesat. Bahkan di tahun 2009 majalah TIME menjuluki daging buatan sebagai terobosan besar.

Perhatian besar dunia terhadap daging buatan ini kembali terjadi ketika di tahun  2013 lalu diluncurkan burger berbahan  daging buatan pertama yang ditumbuhkan dengan menggunakan kultur jaringan dengan total biaya penelitian dan pengembangannya  mencapai US$300.000.  

Keberhasilan ini tentunya memicu  imajinasi orang bahwa ke depan kemungkinan daging buatan ini akan menggantikan peran daging tradisional yang didapat dengan cara beternak.

Salah satu metode pembuatan daging buatan. Sumber: Zhang et al (2020)
Salah satu metode pembuatan daging buatan. Sumber: Zhang et al (2020)
Pengembangan teknologi daging buatan di laboratorium. Photo:www.labiotech.eu
Pengembangan teknologi daging buatan di laboratorium. Photo:www.labiotech.eu
Burger pertama berbahan daging buatan yang dikembangkan di laboratorium. Photo: newatlas.com
Burger pertama berbahan daging buatan yang dikembangkan di laboratorium. Photo: newatlas.com
Perkembangan teknologi daging buatan memang sangat pesat. Sebagai contoh di tahun 2015 Maastricht University melakukan konferensi internasional pertama yang khusus membahas perkembangan teknologi daging buatan ini.

Di tahun 2018 lalu salah satu perusahaan benama Meattable menyatakan akan memproduksi daging buatan secara komersil  yang dikembangkannya melalui teknologi kultur jaringan asal tali pusar ternak.

Apa itu  daging buatan ?

Daging buatan umumnya dapat dikategorikan dalam empat  kelompok, yaitu daging alternatif (alternative meat) yang umumnya dibuat dengan menggunakan sumber protein dari tanaman dan jamur  atau yang disebut juga dengan mycoprotein (sumber)

Kelompok kedua dinamakan  daging substitusi (meat substitute) atau dikenal juga dengan in vitro meat yang dibuat berbasis kultur  sel dan jaringan di laboratorium (sumber)

Kelompok ketiga melibatkan rekayasa  blueprint ternak melalui teknologi genetik untuk menghasilkan daging dengan spesifikasi tertentu yang biasanya disesuaikan dengan keinginan konsumen ataupun keperluan kesehatan (Sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun