Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Nasihat Orangtua Menutup Karier Sempurna Khabib Nurmagomedov

25 Oktober 2020   16:01 Diperbarui: 1 November 2020   09:53 2165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khabib Nurmagomedov bersujud sampil menangis setelah memastikan kemenangan atas Justin Gaethje dalam duel UFC 254, Minggu (25/10/2020) dini hari WIB. (Tangkapan layar Twitter @ufc) via Kompas.com

Kemenangan spektakuler Khabib Nurmagomedov dalam pertarungan UFC terakhirnya dengan Justin Gaethje yang baru usai tampaknya kurang mendapatkan liputan dari media mainstream dunia.

Hal ini mungkin dapat dimaklumi karena Khabib Nurmagomedov tidak bermarkas di Amerika seperti halnya petarung UFC ternama lainnya atau mungkin saja kemenangan ini bukanlah sesuatu yang aneh lagi bagi Khabib.

Namun suka tidak suka, mau tidak mau dunia harus mengakui kehebatan Khabib Nurmagomedov yang kini tercatat sebagai petarung UFC terbesar sepanjang masa. 

Rekor kemenangan yang sempurna yaitu 29-0-0 mencerminkan segala galanya. Dari rekor kemenangan itu 8 kemenangan diperolehnya melalui kemenangan TKO dengan pukulan dan sebanyak 11 kemenangan lainnya didapatkannya melalui kemenangan dengan submission baik berupa kuncian maupun cekikan.

Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini lima petarung top UFC yang digadang gadang dapat membendung dan menghentikan kemenangan Khabib seperti J. Gaethje, D. Poirier, C. McGregor, A. Iaquinta, dan E. Barboza semuanya dikalahkan dengan telak oleh Khabib.

Photo: UFC / BT Sport
Photo: UFC / BT Sport
Khabib Nurmagomedov telah menjawab keraguan dunia terkait kehebatannya setelah mengalahkan Justin Gaethje di ronde kedua dalam pertarungan yang relatif singkat dengan senjata andalannya berupa submission dengan kuncian tangan dan cekikan.

Dalam pertarungan ini tampaknya wasit sedikit terlambat menghentikan pertarungan ketika Justin Gaethje sebenarnya sudah menepuk tangan ke kepala Khabib yang menandakan dia sudah menyerah dan kesulitan bernafas akibat kuncian Khabib di leher dan tangannya, namun wasit tidak melihatnya.

Apapun yang terjadi di arena, pertarungan ini dianggap sebagai pertarungan yang berjalan mulus  dan masing masing petarung dapat menerima baik kemenangan maupun kekalahannya dengan lapang dada tanpa luapan emosi  yang berlebihan.

Khabib juga mencatat sejarah dengan mempertegas kemenangan khasnya berupa submission yang mendominasi setiap pertarungannya sebagai salah satu senjata pamungkasnya  berbasis   gulat yang diajarkan oleh ayahnya.

Ada yang sangat menarik dari kemenangan Khabib kali ini. Pertarungannya dengan Justin Gaethje tidaklah berakhir seheboh seperti  ketika Khabib mengakhiri pertarungannya dengan McGregor yang berujung pada keributan dan hukuman larangan bertanding dalam kurun waktu tertentu.

Kali ini setelah pertarungan dihentikan wasit Khabib bahkan melarang para pelatih dan tim pendukungnya  melakukan selebrasi dengan memberikan aba aba kedua tangannya ke bawah berkali kali.

Khabib tidaklah meluapkan kegembiraan yang luar biasa walaupun telah mengukir rekor yang mungkin saja tidak akan pernah dipecahkan oleh petarung UFC penggantinya. Sebaliknya Khabib justru bersujud syukur sambil menangis tersedu.

Apa yang disaksikan dunia memang sangat mengharukan karena ketika Khabib menangis terisak isak sambil bersujud, lawan tandingnya  Justin Gaethje datang menghibur dan memeluknya. Peristiwa yang sangat langka ini menggambarkan sisi lembut Khabib dan sisi sportivitas yang ditunjukan oleh Justin.

Apa yang dipertontonkan oleh Khabib Nurmagomedov ini memang mungkin sangat jarang sekali terjadi, karena ketika dia diwawancarai oleh reporter terkait kemenangannya Khabib memanfaatkan momen ini untuk mengenang almarhum ayahnya dan meninggikan derajat ayah ibunya serta sekaligus pamit mengundurkan diri dari dunia yang sangat dicintainya yaitu UFC.

Dua sarung tangan yang dikenakannya pada pertarungan yang baru saja usai ini dengan rapih di taruh di depannya di lantai arena yang menandakan pengunduran dirinya.

Babak akhir perjalanan pertarungan Khabib memang penuh drama, setelah pertarungannya dengan McGregor tidak sedikit orang yang mencelanya karena emosinya yang meledak dan menimbulkan perkelahian masal.

Namun Khabib Nurmagomedov tentulah memiliki alasan tersendiri mengapa emosinya meledak ketika itu. Dia menyatakan dengan lantang kepada McGregor "anda boleh menghina dengan perkataan seburuk apapaun terkait diriku, namun jangan menghina agama ku"

Setelah mendapat sangsi larangan bertarung roda  kehidupan keluarga Khabib memang berputar penuh dinamika yang benar benar menggerus emosi dan perasaannya..

Ayahnya sekaligus pelatih yang sangat dicintainya Abdulmanap meninggal dunia pada bulan Juli 2020 lalu karena Covid-19. Khabib merasa kehilangan sekali dengan meninggalnya ayah dan sekaligus pelatihnya yang sangat dicintainya.

Kata kata ayahnya yang menganjurkan dirinya untuk mengundurkan diri mungkin terus terngiang ngiang dalam pikirannya. Sehingga tidak heran untuk memutuskan melakukan pertarungannya yang terakhir melawan Justin Gaethje, khabib perlu berbicara dengan ibunya selama 3 hari untuk menyakinkan bahwa ini adalah pertarungannya yang terakhir.

Khabib menceritakan bahwa Ibunya tidak ingin dirinya bertarung lagi tanpa didampingi ayahnya dan disaat itulah Khabib berjanji pada ibunya bahwa pertarungannya dengan Justin Gaethje adalah pertarungannya yang terakhir.

Abdulmanap Ayah sekaligus pelatih Khabib. Photo: MMA/Twitter
Abdulmanap Ayah sekaligus pelatih Khabib. Photo: MMA/Twitter
Ketika melangkah ke arena tampak sekali wajah khabib berbeda dengan ketika melakukan pertarungan dengan petarung UFC lainnya. Wajahnya sangat serius dan penuh misteri karena pertarungan ini merupakan pertarungan pertamanya tanpa didampingi oleh ayahnya sekaligus merupakan pertarungan terakhirnya.

Apapun dapat saja terjadi karena Justin Gaethje adalah lawan yang sangat tangguh dengan rekor bertanding 22-2-0 yang digadang gadang oleh banyak kalangan  akan menghentikan laju kemenangan Khabib.

Bukan musuh yang mengakhiri karirnya di UFC tapi nasehat almarhum ayahnya dan juga ibunya nya lah yang akhirnya membuat dirinya mengundurkan diri. Ikatan yang sangat kuat dengan orangtuanya membuat dia rela meninggalkan dunia glamour UFC yang bergelimang uang.

Dalam usianya yang kini telah 32 tahun dunia akan mengenang pengunduran dirinya dengan penuh kenangan manis. Bahkan presiden UFC menyatakan bahwa Khabib merupakan manusia langka dengan segudang prestasi yang sangat sulit ditandingi.

Khabib Nurmagomedov menutup karirnya dengan rekor kemenangan sempurna 29 kali bertarung tanpa kekalahan dan dihiasi dengan kemenangan yang spektakuler yang akan selalu diingat oleh pencinta olahraga keras ini.

Seusai kemenangan dan pengunduran dirinya Khabib menyatakan: 

"Jika Allah bersamamu maka tidak akan ada yang dapat mengalahkan mu. Terima kasih Ayah untuk segalanya yang telah ayah ajarkan kepadaku dan ayah telah memberikan kehidupan yang indah bagiku, semoga Allah memberikan tempat yang tertinggi di surga.

Dunia akan selalu mengingat Khabib karena pada setiap pertandingannya sebelum bertanding dia selalu berdoa dan bersujud dan di setiap wawancara setelah kemenangan dia selalu mengucapkan bismillah dan alhamdulillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun