Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ketika Mulan Terseret Pusaran Politik

8 September 2020   20:26 Diperbarui: 8 September 2020   20:38 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Twitter account of @DisneyMulan

Film aksi Mulan diperkirakan merupakan salah satu karya  terbesar Disney  di sepanjang tahun 2020 ini setelah  versi animasinya yang sukses di tahun 1998 lalu.

Cerita lagenda Mulan memang selalu menarik perhatian untuk diperbincangkan, apalagi Disney  di bulan 4 September mulai menayangkan film ini baik melalui streaming berbayar   maupun subskripsi setelah sebelumnya sempat tertunda beberapa bulan dari yang semula  direncanakan bulan Maret bergeser ke bulan September ini akibat pandemik Covid -19.

Film Mulan the Movie yang menghabiskan biaya sekitar US 200 juta ini memang dipenuhi kontroversi dan sudah masuk dalam pusaran politik.

Salah satu kontroversi adalah yang menyangkut keaslian  alur cerita Mulan versi yang oleh banyak pihak dainggap lebih banyak menonjolkan sisi hiburan dibandingkan dengan keaslian ceritanya. Mulan versi Disney memang  baik  versi animasi maupun versi movie sangat berbeda dengan lagenda aslinya.

Mulan dalam versi Disney digambarkan sebagai seorang wanita muda yang menyamar sebagai laki laki menggantikan posisi ayahnya yang tidak dapat turun ke medan perang. 

Mulan digambarkan sebagai pahlawan atas aksi heroiknya di medan perang yang berjuang mempertahankan tanah airnya dari gempuran musuh yang berujung pada kemenangan dan drama cinta versi Disney yang melibatkan Mulan dan  satu tokoh pejuang yang ikut bertempur besama Mulan.


Berdasarkan catatan sejarah lagenda Mulan mulai muncul di abad ke-12 yang dikenal dengan the Ballad of Mulan yang berupa puisi pendek berbasis cerita rakyat yang berpangkal sekitar abad ke 4 atau abad ke 5 di bawah dinasti Wei.

Salah satu potongan pusi ini berbunyi:

" The male hare wildly kicks its feet;

The female hare has shifty eyes,

But when a pair of hares run side by side,

Who can distinguish whether I in fact am male or female?"

Disamping alur ceritanya, kini film Mulan tidak lagi dipandang sebagai karya seni berbasis lagenda yang sangat menarik, namun saat lebih dipandang sebagai komoditas politis yang mengggambarkan pertarungan politik internasional yang komplek. 

Paling tidak tiga kejadian besar yang terakit dengan Cina yang dikaitkan dengan film Mulan ini, yaitu pergolakan politik di Hongkong, perlakuan terhadap suku minoritas Uighur dan pandemi Korona.

Poster promosi film Mulan yang sudah mulai disebarkan di tempat tempat umum di kota kota besar di Amerika dan Eropa pun tidak luput dari vandalisme "kebencian rasial" karena Cina dianggap yang paling bertanggung jawab atas terjadinya pandemi konona.

Jika dilihat dari lini waktu penayangan trailer film Mulan di bulan Agustus 2019 lalu telah menimbulkan kontroversi.  Saat itu bintang utama film ini bernama Lir Yifei  mengeluarkan pernyataan mendukung tindakan polisi di saat terjadinya gelombang protes pro demokrasi di Hongkong.   Dukungan ini menimbulkan seruan pemboikotan film.

Di bulan Maret  tahun 2020 ketika penayangan perdana di Central London yaitu beberapa hari sebelum diputuskan penundaan  penayangan global film ini akibat pandemi, juga mengundang protes masa yang memakai masker di luar gedung  yang menyerukan seruan pemboikotan film ini karena adanya perlakuan keras polisi Hongkong pada demonstran pro dekokrasi.

Di lain pihak kubu dukungan terdahap penayangan film Mulan ini juga semakin menguat  karena menganggapnya sebagai karya seni berbasis lagenda yang akan menarik untuk ditonton sebagai hiburan.

Pihak Disney sendiri tentunya tidak luput dari kritik dan protes terutama dari pihak yang haluan politiknya berseberangan dengan politik Cina daratan

Sebagai contoh langkah pihak Disney yang melakukan  shooting di wilayah Xinjiang Cina mendapat kritikan petas karena  Cina dianggap sebagai pelanggar hak Asasi Manusia disamping tentunya ketika bintang film ini  mengambil sikap mendukung pembubaran demontrasi besar besaran  pro demokrasi di Hongkong.

Disney juga mendapat kritik pedas terkait keputusannya melakukan shooting di Cina karena perlakukan terhadap minoritas Uighur di propinsi Xinjiang yang diperkirakan melibatkan sekiar 1 juga muslim  suku Uighur.

Hal lain yang dipersoalkan kelompok kontra film Mulan ini adalah ucapan terima kasih pihak Disney  kepada pemerintah Xinjiang  termasuk di dalamnya pihak keamanan  kota Turpan dan komite otonomi Uighur. Pihak keamanan Turpan ini dinilai sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam membangun tempat penampungan dan pendidikan suku Uighur.

Sementara pemerintah Cina menyebut bahwa tempat penampungan dan pendidikan bagi suku Uighur ini dimaksudkan sebagai upaya melawan separatisme, terorisme dan ekstrimisme di wilayah Xinjiang.

Suara keras pemboikotan ini datang dari tokoh pro demokrasi Hongkong yang sedang dalam pelarian  seperti misalnya :

Jeanette Ng yang dalam Twitternya menyatakan " Film Mulan di shooting  sebagian besar di Xinjiang merupakan wilayah pembersihan dan pembunuhan masal  etnis Uighur"

Sementara itu Joshua Wong menyatakan dalam twitternya :" Jika anda menonton film Mulan maka anda menutup mata terhadap perlakuan brutal polisi dan ketidak adilan rasial.  Anda juga mungkin terlibat dalam pemusnahan etnis Uighur".

Tidak pelak lagi film aksi Mulan yang seharusnya dipandang sebagai karya seni dan hiburan ini kini telah berubah dan menjadi target  perbedaan pandangan politik dan dihubung hubungan dengan apapun yang tekait ketidaksenangan kelompok politik terhadap perbedaan politik dan kebijakan Cina.

Pihak Disney mungkin saja tersentak  dengan reaksi keras kelompok yang berseberangan politik dengan Cina karena selama ini  kalaupun ada perbedaan pandangan tidak sekeras dan  serumit  seperti yang menimpa film Mulan.

Namun pada akhirnya  bisnis film adalah bisnis hiburan besar yang selama  ini telah dibuktikan oleh profesionalisme Disney sebagai salah satu produser film terbesar dunia.   Kita tunggu saja apakah upaya menyeret  film Mulan ke dalam arus pusaran politik  berhasil dan akan berdampak buruk  pada pendapatan Disney, atau sebaliknya hanya berupa riak riak  pemanis yang justru menaikkan pamor film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun