Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Indonesia Perlu Belajar dari Bom Waktu Covid-19 India

12 Juni 2020   17:36 Diperbarui: 12 Juni 2020   19:35 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumlah penduduk india yang padat memungkinkan India menjadi episenter baru pandemi korona. Sumber: BBC

Sebenarnya secara implisit Menteri Kesehatan India telah mengakui terjadi penularan Covid-19 di dalam masyarakat, namun tampaknya deklarasi bahwa telah terjadi transmisi korona di dalam masyarakat belum diumumkan oleh pemerintah federal.

Di kalangan petinggi yang bertanggung jawab menangani pandemi korona ini di India memang masih terjadi perdebatan terkait istilah transmisi di Masyarakat (community transmission)  dan cenderung menggunakan definisi yang memproteksi pemerintah.

Secara umum definisi  transmisi Covid-19 di kalangan masyarakat didefinisikan sebagai seseorang yang terjangkit Covid-19 yang memiliki sejarah tidak pernah melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19 ataupun tidak pernah melakukan perjalanan ke negara yang sedang terkena pandemi korona.

Definisi  ini bermakna bahwa telah terjadi penularan Covid-19 di masyarakat tanpa terdeteksi. Dalam situasi seperti ini terjadi saling menjangkiti di antara anggota masyarakat namun tidak disadari.

Kondisi inilah yang  memungkinkan jumlah penderita dan korban jiwa akan meningkat tajam dan angkanya akan meledak setiap saat tanpa dapat dikendalikan.

Bom waktu ini memang setiap saat dapat meledak di India, karena menurut catatan pihak terkait  di India dari jumlah penderita yang terjangkit Covid-19 yang sangat besar ini hanya terdeteksi sekitar 0,73% yang diketahui pernah melakukan kontak dengan penderita korona. Artinya telah terjadi transmisi korona besar besaran di masyarakat  tanpa disadari oleh anggota masyarakat.

Menurut pakar epidemiology bahwa angka penderita korona di India yang sudah menempati peringkat 4 dunia ini baru merupakan  tahap awal indikasi telah terjadinya transmisi korona di masyarakat dan ledakan yang tentunya tidak diharapkan memang dapat terjadi setiap saat.

Kelengahan India dalam mengantisipasi transmisi korona di masyarakat  tanpa terdeteksi akan menjadi petaka besar  mengingat jumlah penduduk dan pemukiman padat yang besar sekali jumlahnya terutama di kota kota besar.

Permainan  angka tanpa disertai dengan logika dan realitas  di lapangan  akan menjadi petaka besar.  Semoga Indonesia dapat belajar dari kasus pandemi India ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun