Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pertunangan Pangeran Harry dengan Meghan Markle adalah Pengulangan Sejarah

28 November 2017   13:49 Diperbarui: 29 November 2017   08:40 5527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pangeran Harry bersama Meghan Markle sesaat setelah mengumumkan pertunangnnya. Photo: Getty

Ketika Pangeran Inggris Harry mengumumkan pertunangannya dengan Meghan Markle berbagai reaksi muncul terutama  di kalangan press Inggris.

Banyak tokoh dan mantan tokoh dunia termasuk Obama dan Perdana Menteri Inggris memberikan selamat sekaligus mengapresiasi pangeran Harry yang memiliki wawasan internasional.  Namun tidak sedikit juga kalangan terutama press Inggris yang "mempertanyakan" kenapa pangeran Harry memilih wanita yang bukan asli Inggris sebagai pasangan hidupnya?.

Berita pertunangan ini tentunya menjadi bahan bakar press Inggris yang terkenal dengan kegetolannya memberitakan kelangan keluarga kerajaan untuk semakin gencar memberitakannya.

Meghan Markle memang bukan wanita kalangan darah biru kerajaan Inggris, namun dia adalah seorang artis  kelahiran Los Angeles Amerika yang menurut beberapa kalangan diperkirakan akan menghadapi berbagai permasalahan jika dia menjadi bagian dari keluarga kerajaan Inggris.  Disamping itu tentunya dari pihak kerajaan Inggris karena Meghan bukanlah berasal dari kalangan bangsawan.

Sejarah Berulang

Namun jika kita telusuri jejak silsilah keluarga kerajaan Inggris sampai  ke pangeran Harry, ternyata Meghan bukanlah orang Amerika pertama yang menjadi bagian dari keluarga kerajaan Inggris karena nenek buyut pangeran Harry pun  yang bernama Frances Ellen Work adalah orang Amerika.

Frances yang  lahir di New York City pada tahun 1857 ini adalah anak perempuan dari Frank Work yang ketika itu adalah seorang milyader yang bekerja sebagai banker.  Sepeninggalnya Frank Work, dia mewariskan harta senial $15 juta kepada Frances.

Frances memang  terkenal dengan kecantikannya yang menawan yang menyukai kehidupan glamour dan pakaian mewah. Frances yang kelak lebih dikenal sebagai Fannie ini  juga dikenal sebagai gadis yang berpendidikan yang gemar membaca, fasih berbahasa perancis dan memiliki ketertarikan pada karya seni lukis dan furniture klasik.

 Frances menikah dengan James Boothby Burke Roche pria kelahiran Inggris yang merupakan putra dari politisi Irlandia yang bernama Edmund Burke Roche yang juga merupakan Baron I Fermoy.

Ayah Frances  yang berstatus milioner ini ternyata tidak terlalu menyetujui perkawinan Frances. Ketidak setujuan ayah Frances ini memang cukup beralasan  karena  James Roche ketika itu sedang jatuh miskin.

Ketika menikah dengan Frances, James Roche sebelumnya pernah berpindah pindah profesi mulai jadi peternak sapi di wilayah barat Amerika, penambang emas di Alaska, dan  aktivis di Afrika Selatan. Namun diduga karena ketampanan James Roche inilah yang membuat  Frances jatuh hari.

Frances dan James akhirnya menetap di London Inggris dan memiliki empat orang anak yang salah satu diantaranya meninggal dunia ketika masih bayi.  Namun  pada tahun 1891 perkawianan ini kandas dan berujung pada perceraian.

Berita perceraian ini ketika itu memang menghebohkan sekaligus menjadi pemberitaan utama di berbagai surat kabar karena disebut James menelantarkan dan meninggalkan Frances lebih dari 3 tahun.

Pengadilan Amerika saat itu memutuskan memberikan hak asuh ketika anak mereka yang bernama Cynthia Burke Roche, Edmund Maurice Burke Roche, dan  Francis George Burke Roche.  kepada Frances.

Pada tahun 1905 Frances menikah kembali dengan pria Hungaria yang bernama Aurel Batonyi yang kembali membuat ayahnya sangat marah dan memutuskan hanya mewariskan sebagian kecil dari hartanya saja kepada Frances.

Ternyata perkawinan keduanya inipun tidak langgeng dan berujung pada perceraian.  Selepas bercerai Frances lebih banyak menghabiskan sisa hidupnya di Amerika dan Eropa sampai akhirnya pada tahun 1947 dia meninggal dunia di rumahnya di New York.

Menurut catatan silsilah ternyata Edmund Maurice Burke Roche yang meninggal dunia pada tahun 1955 ternyata adalah kakek Putri Diana.  Putri Diana terlahir 14 tahun setelah meninggalnya Frances.

Nenek Buyut Pangeran Harry adalah orang Amerika. Sumber: BBC
Nenek Buyut Pangeran Harry adalah orang Amerika. Sumber: BBC
Keterkaitan keluarga kerajaan Inggris dengan orang Amerika ternyata tidak hanya lewat silsilah Frances, namun Peter Phillips yang merupakan anak dari Putri  Royal ternyata juga kawin dengan pria Kanada pada tahun 2008.

Kisah cinta keduanya berawal dari pertemuan mereka di Canadian Grand Prix di  Montreal pada tahun   2003. Ketika itu Peter berkerja sebagai anggota tim Formula 1 William.

The Duke of York yang merupakan paman dari pangeran Harry dan Peter Phillips juga pernah pacaran dengan orang wanita Amerika yang bernama Koo Stark yang ketika itu sedang belajar di National Theatre di London

Kehebohan yang terjadi di kalangan keluarga Inggris terkait dengan perkawinan internasional ini tidak berhenti sampai disitu saja karena banyak pengamat yang menyatakan bahwa kejadian paling heboh adalah ketika pangeran  Edward VIII bertemu dengan Wallis Simpson wanita Amerika. Wallis Simpson tercatat pernah kawin untuk kedua kalinya dengan Ernest setelah bercerai dengan suami pertamanya.

Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1936 Edward menjadi raja ketika ayahnya yang bernama George V meninggal dunia. Pada saat yang hampir bersamaan yaitu pada bulan oktober tahun yang sama Wallis Simpson ternyata  bercerai untuk kedua kalinya.

Situasi menjadi heboh ketika pada bulan November tahun 1936 Raja Edward menceritakan keinginannya untuk mengawini Willis Simpson, namun Perdana Menteri Inggris memberikan pandangan bahwa rakyat Ingris tidak akan dapat menerima Willis Simpson sebagai ratu Inggris.

Sebagai solusi Raja Edward mengajukan perkawinan morganatic yang bermakna bahwa setelah kawin Raja Edward tetap sebagai raja, namun Willis Simpson statusnya bukanlah sebagai seorang  ratu.  Namun ternyata usulan ini ditolak oleh Perdana Menteri dan juga pemerintah commonwealth  lainnya.

Sebagai klimak dari kejadian ini adalah ketika pada tanggal 11 Desember 1936 raja Edward menyerahkan tahtanya dan kawin dengan Willis Simpson pada tahun 1937 dan selanjutnya seusainya Perang Dunia II pasangan ini menghabiskan masa tuanya di Perancis. Pangeran Edward tercatat meninggal dunia pada tahun 1972 istrinya sedangkan Willis Simpson meninggal pada tahun 1986.

Pengumuman pertunangan Pangeran Harry dengan Meghan Markle ternyata mengulang kembali sejarah keterkaitan keluarga kerajaan Inggris dengan wanita Amerika walaupun tentunya tidak seheboh peristiwa yang pernah terjadi pada era nenek moyang pangeran Harry.

Kisah cinta dua insan  manusia ketika berpadu memang tidak mengenal batas keturunan,  negara atau batasan lainnya.   Ketika dua hati telah terpaut  maka batas batas tersebut menjadi maya.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga,Empat. Lima, Enam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun