Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Manusia Kerdil Flores : Menguak Sejarah Evolusi Manusia

20 November 2015   05:18 Diperbarui: 20 November 2015   11:18 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam terori penyebaran populasi, hipotesis terakhir ini memang dapat diterima karena dalam suatu populasi kecil yang terisolasi terdapat kemungkinan gen-gen ekstrim yang resesif terekspresi dan meningkat frekuensinya. Kekerdilan merupakan salah satu kelainan genetik yang diturunkan yang memungkinkan populasinya terkonsentrasi pada salah suatu kelompok manusia.

 

Lokasi tempat penemuan peralatan batu yang digunakan manusia sekitar 880.000 tahun lalu di Flores. Sumber : Adam Brumm


Hal lain yeng menarik terkait manusia kerdil Flores ini adalah ditemukannya peralatan yang terbuat dari batu yang berumur 880.000 tahun oleh tim peneliti Wollongong University, Australia dan tim peneliti Institute Survei Geologi Bandung. Temuan ini menggugurkan teori bahwa pulau Flores baru dihuni manusia sekitar 120.000 tahun lalu.

Publikasi ilmiah yang baru diterbitkan minggu lalu memperkuat hipotesis bahwa manusia kerdil Flores berevolusi dari manusia Jawa Homo erectus. Pengecilan ukuran tubuh dan otak manusia kerdil Flores diakibatkan oleh terekspressinya gen kerdil akibat dari terisoloasinya populasi tersebut sebagaimana hipotesis yang telah dikemukakan di atas.

Ketua tim peneliti Jepang, Professor Yousuke Kaifu dari the National Museum of Nature and Science Tokyo menyatakan bahwa dengan ditemukannnya peralatan manusia purba di wilayah pulau Flores yang telah berumur 1 juta tahun lalu, diperkirakan manusia kerdil Flores mengalami kelangkaan sekitar 13.000 tahun lalu. Terdapat kemungkinan bahwa manusia kedil Flores ini pernah berinteraksi dengan manusia modern yang diperkirakan berasal dari Afrika yang masuk ke Australia sekitar 50.000 tahun lalu.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah kedatangan manusia modern ini justru memusnahkan manusia kerdil Flores melalui genosida atau penyebaran penyakit, atau justru sebaliknya manusia modern ini menyukai manusia kerdil Flores dibanding dengan memeranginya sehingga terjadi interaksi genetik yang berkontribusi pada manusia modern yang ukurannya lebih besar, yaitu Homo sapiens?

Dengan membandingkan struktur gigi sebanyak 490 Homo sapiens, Kaifu menyimpulkan  bahwa gigi  manusia purba sebagian masih primitif dan sebagian sudah modern, sedangkan struktur gigi manusia kerdil Flores berbeda dan bukan hanya sekedar dari bentuk dan susunan gigi manusia modern yang mengalami pengecilan.

 

Struktur gigi manusia kerdil Flores mendekati struktur gigi manusia Jawa Homo erectus. Photo : Yousuke Kaifu

Gigi manusia kerdil Flores tidak sama dengan gigi manusia modern, sehingga memunculkan teori bahwa manusia kerdil Flores mengalami deformasi bukan merupakan spesies baru. Gigi manusia kerdil Flores juga tidak sama dengan gigi manusia modern pertama seperti Australopithecus dan Homo habilis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun