Melihat dari ketiga aspek pembentukan kepribadian individu di atas, maka terlihat bahwa yang menjadi mediatornya adalah ego. Ego berada di tengah-tengah antara id dan superego, sehingga menghasilkan keputusan yang sesuai dengan individu.
Kita coba mencontoh dengan:
Id : Saat seorang pria menyukai seorang wanita, tentu ada rasa ingin memiliki wanita tersebut. Keinginan kuat untuk memiliki gadis tersebut merupakan dorongan/insting.
Superego : Sedangkan menurut aturan atau norma di dalam keluarga melarang untuk menjalin hubungan pacaran, karena mengingat beberapa kekhawatiran dan pertimbangan.
Ego : Mengambil keputusan dengan, untuk sekarang mungkin bisa berteman terlebih dahulu, karena melihat kondisi belum mapan, belum siap mental, dan pertimbangan lainnya. Dan untuk rasa sukanya kepada wanita akan tetap ada, tapi menunggu saat yang tepat untuk menjalani ke hubungan yang lebih serius.
Sekarang sudah menangkap maksudnya?
Ketiga konsep kepribadian ini berjalan secara terus menerus, entah sadar ataupun tidak sadar. Makanya diawal tadi dikatakan bahwa konsep kepribadian merupakan hal yang kompleks dan saling menjalin ketersambungan.