Mohon tunggu...
Mohamad Rozkit Bouti
Mohamad Rozkit Bouti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trying Everything

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berkenalan dengan Self-Healing

17 Februari 2022   19:11 Diperbarui: 17 Februari 2022   19:15 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Healing atau penyembuhan rasanya akhir-akhir ini sudah sangat akrab di telinga kita. Mulai dari remaja hingga dewasa biasa menggunakan kata ini. Tapi sejauh ini memang istilah ini lebih populer kepada anak muda. Anggapannya bahwa kata healing sangat relate banget dengan kaum muda.

Berbagai sosial media pun banyak membahas tentang healing. Self healing secara tekstual memang diistilahkan sebagai sebuah kegiatan penyembuhan terhadap diri sendiri. Mengapa penyembuhan? Memangnya kita sakit?

Ya, benar saja, arti healing memanglah penyembuhan. Namun, dalam arti lain self healing diartikan sebagai cara  untuk mencintai diri sendiri. 

Contoh yang paling sering terjadi di kalangan kita adalah saat seseorang terlalu sibuk melakukan sebuah pekerjaan hingga membuatnya capek atau lelah. 

Nah, akhirnya ia merasa membutuhkan waktu untuk menghilangkan rasa capeknya, entah dengan istirahat, pergi ke pantai, ke caffe, atau lain sebagainya.

Contoh lain, saat seseorang penat belajar dalam seminggu, akhirnya ia menganggap bahwa dirinya membutuhkan waktu untuk istirahat, yang dalam kata lain disebut dengan self healing.  Tujuannya untuk melegakkan diri sendiri, membuat diri bahagia, dan lain sebagainya.

Kegiatan apapun yang dilakukan adalah cara yang menjadi manifestasi dari self healing. Intinya kita butuh istirahat dan menyenangkan diri sendiri. Padahal sebenarnya dalam kajian psikologis,  self healing tidaklah semudah itu, ada berbagai cara untuk melakukannya. Tapi kali ini kita tidak membahasnya, mungkin di tulisan lain kita akan bahas.

Sebenarnya siapa yang membutuhkan self healing?

Kita pasti sudah sering mendengar orang-orang mengatakan self healing tapi hanya menjadi sebuah kedok. Saya pribadi menganggap bahwa self healing tidak sekedar memberi kesenangan kepada diri tanpa ada yang dilakukan sebelumnya. Dalam artian ada pemantik yang menjadi stimulus mengapa seseorang perlu melakukan self healing.

Biasanya self healing dilakukan oleh orang yang melakukan pekerjaan full time, kesibukan yang menguras tenaga, lelah karena beban pekerjaan, dan lain sebagainya. Ini wajar saja, karena mereka adalah orang-orang yang memberikan effort lebih kepada dirinya, sehingga jika mengeluarkan usaha sebegitu besar, maka kita perlu menghargai pengorbanan diri dengan menyayanginya atau self healing. Cara menyayanginya adalah dengan memberikan kesenangan atau kebahagiaan dengan takaran yang sesuai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun