Mohon tunggu...
Rozikul khair
Rozikul khair Mohon Tunggu... Mahasiswa

Orang kaya yang sesungguhnya adalah orang yang selalu Berbahagia dan kunci Kebahagiaan adalah Bersyukur dan Ikhlas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beradaptasi: Keseimbangan antara Usaha dan Keyakinan.

27 Juni 2025   20:22 Diperbarui: 27 Juni 2025   19:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pngtree.com/free-png-vectors/tangan-terkepal

Di tengah hiruk pikuk dunia yang membingungkan, kita dipaksa tetap bedaptasi untuk bisa hidup waras. Dalam arus perubahan yang terus bergerak cepat, kita dipaksa tetap memiliki kreativitas, melakukan perubahan, dan menemukan relevansi dengan lingkungan yang dinamis. Beradaptasi bukan hanya tentang bertahan hidup, tapi tentang tumbuh dan berkembang di tengah alur hidup yang terus berubah. 

Dalam proses beradaptasi kita membutuhkan semangat konsistensi yang kuat, tatap terus belajar menerima ketidakpastian dan menghadapinya dengan kepala dingin. Kita tidak bisa mengontrol dan mengendalikan semua hal, tapi kita bisa mengontrol respon kita sendiri. 

Dalam pandangan Stoikisme, Manusia tidak bisa mengontrol segala hal yang di luar dari kendalinya, tapi Ia punya kuasa atas respon terhadap apa yang Ia lihat dan alami. Untuk itu dalam proses beradaptasi, jangan terlalu fokus pada luar kendali, tapi fokus pada apa yang bisa kita kendalikan. 

Dunia terlalu luas untuk stigma negatif yang selalu mematahkan langkah kita, dunia terlalu luas untuk asumsi prasangka yang terus mengalir dalam pikirian kita. Belajar konsisten dan mau menerima situasi yang berada pada luar kendali merupakan suatau keharusan yang harus tetap ada dalam pikirin kita.

Agar bisa terus maju dan berkembang tanpa menghiraukan situasi eksternal dalam diri membuat kita tetap fokus pada tujuan dan keinginan kita sebelumnya, serta kita bisa menemukan kekuatan yang keluar dari dalam diri untuk menghadapi segala macam tantangan. Dengan demikian, kita bisa belajar untuk melihat dunia dari perspektif yang lebih luas dan memahami bahwa setiap pengalaman, baik atau buruk, memiliki nilai dan pelajaran yang bisa kita ambil.

Dalam proses mencapai tujuan, kita juga harus ingat bahwa kesuksesan bukanlah hanya tentang mencapai tujuan, tapi juga tentang proses yang kita jalani. Dalam proses itu, kita belajar, tumbuh, dan berkembang sebagai pribadi yang lebih baik.

"Dan katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, dan (begitu pula) Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.'" (QS At-Taubah: 105)

Jadi, dengan hal ini kita harus terus berusaha dengan maksimal, sambil terus berdoa dan mempercayakan hasil kepada Allah SWT. Dengan ayat di atas, kita diingatkan untuk terus berusaha sambil mempercayakan hasil kepada Allah SWT. Semoga kita bisa menjadi hamba-Nya yang selalu berusaha dengan maksimal dan mempercayakan hasil kepada-Nya. Terakhir, tugas kita hanya berusaha yang lain urusan Tuhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun