Di SMA Al Muslim, kami punya pandangan berbeda tentang Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini bukan sekadar panggung seni atau ritual pembacaan sejarah setahun sekali. Lebih dari itu, Maulid adalah "Laboratorium Karakter dan Kepemimpinan" yang melibatkan seluruh warga sekolah dari siswa Level X, XI, XII, hingga Bapak/Ibu guru.
Kami melihat Maulid sebagai kesempatan otentik untuk mentransformasi kecintaan normatif kepada Nabi gaya kepemimpinan yang nyata dan berdampak. Tujuannya satu yaitu mencetak pemimpin yang cerdas secara akademik, namun kokoh secara spiritual.
Di tengah maraknya krisis kepemimpinan saat ini, SMA Al Muslim mengajarkan model Leadership Spiritual yang dicontohkan Nabi. Ini adalah kepemimpinan yang berakar pada nilai ketuhanan, bukan sekadar kekuasaan.
1. Memimpin sebagai Pelayan PeradabanÂ
Nabi Muhammad SAW adalah arsitek peradaban Madinah yang memimpin dengan dasar spiritualitas. Kepemimpinan spiritual (Spiritual Leadership) adalah model kepemimpinan yang menempatkan Tujuan Tertinggi (Makrifatullah) sebagai pondasi setiap keputusan dan tindakan.
A. Kepemimpinan Adalah Tanggung Jawab UniversalÂ
Nabi mengajarkan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban. Ini adalah konsep sentral dalam Islam dan sangat relevan bagi siswa:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!