Mohon tunggu...
roy simanjuntak
roy simanjuntak Mohon Tunggu... Konsultan

Hidup penuh semangat pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Bapak Rumah Tangga Keputusan Mulia

8 Oktober 2025   21:49 Diperbarui: 9 Oktober 2025   10:16 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Sejak memutuskan untuk membangun rumah tangga bersama istri tepat di tanggal 04 Februari 2012 kami melangsungkan pernikahan kami secara Gereja & adat. Dan status saya berubah menjadi Suami karena sudah memiliki Istri, tentu saya sudah memiliki tanggung jawab penuh terhadap istri saya sebab, saya sudah mengambil anak orang maka, saya harus bertanggung jawab memenuhi kebutuhan baik materi ataupun moril kepada istri saya. sebagai suami saya sebagai pekerja keras yang kesehariannya adalah bekerja untuk memenuhi kebutuhan kami berdua.

Pada tanggal 30 januari 2013 lahir lah Putri pertama kami Rachele Callysta br Simanjuntak, maka status saya & istri berubah menjadi bapak & mamak, dan rasa sukacita dan bahagia ditengah-tengah keluarga kecil kami, karena telah hadir putri cantik dan cucu pertama dari keluarga istri sehingga menambah suka cita yang luar biasa buat keluarga dari pihak saya dan pihak istri. seiring waktu berjalan maka tanggung jawab saya sebagai bapak atau Ayah semakin tinggi dan biaya hidup juga semakin tinggi, sebab kebutuhan si baby atau sikecil untuk makanan sehat seperti Vitamin, Susu tambahan dan untuk membawa imunisasi membutuhkan biaya yang cukup menguras tabungan kami saat itu.

Kemudian di tanggal 18 Februari 2015 lahir Putri kami yang ke dua Richele carissa br Simanjuntak, dan semakin bertambah suka cita dan kebahagian buat keluarga kami karena hadirnya putri-putri cantik yang membawa suasana rumah menjadi sedikit ramai dimana kami sekarang sudah menjadi ber empat. Sebagai Bapak atau Ayah berpikir keras bagaimana saya bisa memenuhi kebutuhan Anak-anak dan istri serta keluarga yang ikut bersama kami. Jadi saya sebagai Suami & Kepala keluarga atau Bapak Rumah Tangga harus pasang badan dihadapan orang tua, mertua dan istri bahwa saya mampu memberikan kehidupan yang layak buat anak-anak dan istri

Tahun 2017 anak sayayang pertama harus masuk TK A dan di Tahun yang sama saya harus memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan saya sebagai kepala cabang di salah satu Perusahaan Nasional di Kota Medan, disini adalah keputusan terberat saya sebagai Bapak Rumah Tangga untuk memutusakan resign atau berhenti dari Pekerjaan saya, Dimana saya berpikir bekerja dari rumah saja supaya bisa mendampingin anak saya dirumah dan bisa antar jemput anak saya sekolah. 

Tahun 2018 adalah Rezeki terbaik saya dimana saya mempunyai proyek yang berhasil saya kerjakan dan saya bersyukur ternyata dengan bekerja dari rumah saja bisa menghasilkan bahkan hasil yang didapatkan lebih besar ketika saya menjadi Kepala Cabang. Lanjut anak saya di Tahun 2019 TK B dan anak yang ke dua masuk TK A dan Puji Tuhan anak-anak bisa bersekolah di International Plus dan bisa dikatakan biaya cukup besar untuk bulanan dan biaya masuknya. Disini saya selalu menunjukkan kepada keluarga terutama buat mertua untuk menunjukkan pertanggung jawaban sebagai kepala keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan anak-anak dan istri

Terhitung 2017 sampai 2021 saya hanya bekerja dari rumah dan juga sebagai Bapak Rumah Tangga, karena cita-cita saya adalah ingin memiliki kebebasan waktu dan financial buat keluarga sehingga saya bisa melihat tumbuh kembang anak-anak dan bisa antar jemout anak saya sekolah setiap hari. Jadi saya setiap hari harus bangun pagi mengikuti jam bangun anak untuk antar mereka kesekolah, jam 5 pagi untuk bangun dan berangkat sekolah jam 06:30 WIB sebab masuk sekolah jam 07:30 Wib.

Kegiatan ini saya Lakukan sampai sekarang 2025 dimana Putri pertama saya Rachele br Simanjuntak sudah kelas 1 SMP dan Putri ke dua saya sekarang kelas 6 SD dan saya dengan komitmen diawal alasan mengundurkan atau resign dari perusahaan karena ingin melihat tumbuh kembang mereka hingga bersedia harus antar jemput sekolah mereka dari pukul 05:00 sampai dengan menjemput mereka kembali mulai jam 14:30 Wib sampai 16:40 Wib. Pasti ada titik jenuh dan lelahnya juga tapi saya senang bisa melihat anak-anak bahagia diantar jemput sama Bapaknya kesekolah.

Susah dan Senang yang saya rasakan sebagai Bapak Rumah Tangga yang resing atau mengundurkan diri dari pekerjaan adalah tindakan berisiko dan berani, tidak semua mampu melakukannya tetapi bagi saya ini adalah keputusan berat dan keputusan yang tidak mudah tentunya tapi saya harus melakukan keputusan ini dan tidak disangka-sangka ternyata rezeki saya lebih baik dan lebih bagus ketika bekerja dari rumah. 

Saya Percaya Ketika kita mencintai keluarga Istri & Anak-Anak kita dan Keluarga maka disitu Pintu Rezeki dan Berkat terbuka buat kita, dari pengalaman ini saya bisa menyaksikan dan ini hadir dengan nyata dikeluarga pribadi saya

Dengan ketegaran dan kerja keras yang saya lakukan dan Gelar yang disematkan kepada saya Bapak Rumah Tangga, Artinya sebagai Bapak, Suami harus mampu berdiri diatas kedua kaki bertumpuh dengan mandiri, kuat dan tidak lemah, cengeng tapi harus tanggung didalam rumah tangga, sebab banyak tangga-tangga yang harus kita lalui dan selagi kita masih membina rumah tangga maka tangga-tangga itu masih tetap kita lalui dan sampai kita selesai di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun