Di sini sugar coating bukan sekadar menutupi kenyataan, melainkan mengatur tingkat kebenaran, bukan berarti berbohong , tapi tidak sepenuhnya adalah kejujuran. Saya menyebut ini sebagai: " Seni memanipulasi perasaan "
Dan Seni ini ternyata sangat kontektual. Pada bawahan yang masih baru, saya lebih sering menggunakan kalimat manis dan lebih lembut agar mereka tidak langsung ciut nyalinya bahkan tidak merasa minder dengan sesama yang lain yang ada di tim. Akan tetapi pada bawahan yang lebih senior saya terkadang lebih memiliki untuk lebih lugas, tegas dan keras, meski tetap dengan sedikit dengan kalimat yang halus.
Momen yang Membekas
Momen yang tidak bisa saya lupakan, ketika target besar yang kami hampir tidak capai karena masalah teknis dan hambatan lainnya, saya melihat tim saya sudah hampir menyerah, mental mereka sudah mulai turun, dimana kalau saya katakan jujur, " bahwa kita hampir gagal " mungkin mereka akan berhenti berusaha. Maka saya berkata, ' Kita tinggal selangkah lagi akan promosi ke jabatan baru semua, ayo tinggal sedikit lagi saja ". Pasti kita bisa dan masing-masing kita berikan kontribusi bagi tim kita.Â
Padahal langkah yang kami mau capai sebenarnya masing panjang bahkan target belum kecapai akan tetapi saya harus lakukan ini kegunaannya memberikan dukungan atau memboosting bawahan supaya mereka tetap bertahan, bersemangat dan walaupun target tidak 100% tercapai dan tidak sempurna setidaknya mencapai 98,2% tapi cukup baik untuk menyelamatkan reputasi tim dan bisa promosi ke jabatan baru masing-masing tim.
Dan sampailah di titik saya dipanggil CBO atasan saya menjelang penutupan Quartal ke empat Tahun 2023, beliau memanggil saya keruangannya membicarakan kontrak yang hampir selesai. Saya sudah menyiapkan mental untuk mendengarkan kabar buruk. Tapi CBO tersenyum, menepuk pundak saya, dan berkata " santai, masih ada peluang besar" dan ketika saya keluar ruangan beliau saya tersenyum. Ternyata saya pun baru saja diberi sugar coating. Dan saya menerima dan mengerti, meskipun dalam hati saya tahu situasinya jauh lebih berat dari yang CBO katakan.
Dunia Kerja: Panggung Peran & Panggung Sandiwara
Dari Pengalaman pribadi saya ini, saya simpulkan bahwa dunia kerja ibarat panggung teater, bisa memperanankan sebagai adik, kakak, mama, papa, dan sebagai Bos. Setiap orang memainkan peran masing-masing. Ada juga yang berperan sebagai maotivator, ada yang sebagai penguat juga dan ada pula yang sebagai " penjaga rahasia ".
Saya dan atasan hanyalah bagian dari rantai yang melakukan sugar coating yang tujuannya baik dan memberikan semangat kepada rekan kerja dan bawahan kerja dikantor supaya sistem tetap berjalan. Atasan saya atau CBO melakukan sugar coating ke saya agar tetap berfungsi dan bahkan sampai level tertinggi mungkin atasan saya juga menerima hal yang sama dari Chairman bahwan dari Owner juga.
Dalam Dunia Kerja, kejujuran ternyata bukan hanya soal menyampaikan fakta, akan tetapi juga soal bagaimana cara menyampainya - literasi Roy Simanjuntak
Refleksi: Perlu kah atau Tidak ?