Mohon tunggu...
Roy Gunawan
Roy Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Jangan protes dalam proses, banyak belajar dari kesalahan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

" Dari Titik A ke B, Bersamanya Aku Melaju: Siapa Kendaraan Andalanmu?

16 Juli 2025   23:00 Diperbarui: 16 Juli 2025   21:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar motor beat (sumber:topanardnsyh)

Pagi hari di kota yang sibuk seringkali dimulai dengan suara klakson, deru mesin, dan lalu lintas yang padat. Di tengah hiruk-pikuk itu, ada satu hal yang tak pernah absen menemani perjalanan kita kendaraan pribadi. Entah itu sepeda motor, mobil, atau bahkan sepeda, kendaraan pribadi bukan hanya alat transportasi, tapi sudah menjadi "teman perjalanan" yang setia. Ia membawa kita dari titik A ke titik B, dari rumah ke tempat kerja, dari tempat ibadah ke pasar, dari kenangan ke masa depan. Tapi, pernahkah kita benar-benar berhenti sejenak dan berpikir: siapa sebenarnya "teman perjalanan" andalan kita setiap hari?

Dalam kesibukan harian, kendaraan seringkali dianggap sebagai benda mati. Namun jika kita renungkan, ia memiliki peran penting dalam ritme hidup kita. Setiap goyangan di jalan berlubang, setiap akselerasi saat hujan deras, atau bahkan saat ia mogok di tengah keramaian semuanya menjadi bagian dari kisah perjalanan hidup kita. Artikel ini mengajakmu menoleh sejenak, bukan hanya untuk mengenang, tapi juga menghargai kendaraan pribadi yang telah setia menemani langkah-langkahmu selama ini.

1. Kendaraan Pribadi: Pilihan dan Makna di Baliknya

Setiap orang memiliki alasan tersendiri dalam memilih kendaraan pribadi. Bagi sebagian, motor adalah sahabat paling praktis dan ekonomis. Bisa menembus kemacetan, irit bensin, dan lincah di jalanan sempit. Bagi yang lain, mobil memberikan kenyamanan, perlindungan dari cuaca, serta bisa membawa keluarga sekaligus. Ada pula yang memilih sepeda karena kesadaran akan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.

Namun, pilihan kendaraan bukan hanya soal fungsi. Di baliknya ada cerita. Motor tua peninggalan ayah yang masih setia digunakan. Mobil hasil kerja keras bertahun-tahun yang dibeli dengan cicilan penuh perjuangan. Sepeda hadiah ulang tahun dari seseorang yang kini hanya tinggal kenangan. Semua ini menjadikan kendaraan lebih dari sekadar alat ia adalah simbol perjalanan, kedewasaan, bahkan cinta.

2. Perjalanan yang Tak Pernah Sepi

Setiap hari, kita menghabiskan waktu di jalan. Dalam kendaraan pribadi, kita kadang tertawa sendiri mendengarkan podcast favorit, menangis saat mendengar lagu lama, atau merenung di tengah macet sambil menatap kaca spion. Ruang dalam kendaraan menjadi semacam dunia kecil tempat kita bebas berekspresi.

Di dalam mobil atau motor, kita menyusun rencana, mengobrol dengan diri sendiri, atau sekadar menikmati kesunyian. Bahkan, banyak ide besar dan keputusan penting lahir saat kita sedang berkendara. Dalam keheningan kabin mobil atau deru motor di pagi hari, banyak dari kita menemukan ketenangan yang tak bisa didapatkan di tempat lain.

3. Kendaraan sebagai Cermin Hidup

Cara kita memperlakukan kendaraan mencerminkan cara kita menjalani hidup. Apakah kita merawatnya dengan baik? Apakah kita tahu kapan harus mengganti oli, mengecek rem, atau sekadar membersihkannya dari debu? Kendaraan, seperti halnya tubuh dan jiwa kita, butuh perhatian. Ia juga bisa "lelah" dan butuh istirahat. Ia bisa menunjukkan tanda-tanda "sakit" yang jika diabaikan, bisa berujung pada bahaya.

Banyak orang merasa terhubung secara emosional dengan kendaraan pribadinya. Ada yang menamai motornya, ada yang memelihara mobilnya seperti anak sendiri. Ini bukan hal aneh justru menunjukkan bahwa kita sadar akan nilai "teman perjalanan" yang sejatinya telah menjadi bagian dari kehidupan.

4. Ketika Jalan Tak Selalu Mulus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun