Mohon tunggu...
Roy Frans
Roy Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang PNS di Kementerian Keuangan

Saya adalah seorang PNS di Kementerian Keuangan. Sekarang bertugas di KPPBC TMP B Kualanamu, Medan. Nama pena saya Roy Dabut. Saya suka menulis puisi, pantun, dan quotes.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Patutkah Air Matamu Meluap

25 Juli 2020   10:35 Diperbarui: 25 Juli 2020   10:34 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau duduk di pinggir peraduanmu
Dengan kepala tertunduk menatap bantal di pangkuanmu
Lirih terdengar suaramu berbisik lambat
Sambil jari jemarimu mulai menyatu, badanmu pun mulai bergoncang hebat

Satu persatu nama yang tak asing kau sebut
Dan tetesan kristal mulai membasahi pipimu lembut
Bibirmu bergetar setiap kau sebut anak-anakmu
Patutkah air matamu meluap karna anak-anakmu

Setiap malam kudengar, namaku kau sebut
Setiap malam juga air matamu meluap
Sudahlah ibu, jangan biarkan air matamu meluap berlarut-larut
Izinkan aku yang menggantikan setiap tetes air matamu

Patutkah air matamu meluap terus menerus ibu?
Apakah itu air mata bahagia atau kepedihan?
Janganlah kau teteskan air matamu kalau aku melukai perasaanmu Ibu
Biarlah air mata bahagia yang kau curahkan

By Roy Dabut
Medan, 19 Jul 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun