Karena pembatalan tersebut bukan hanya berbicara tentang NPCI Provinsi Jawa Timur, melainkan berbicara tentang kehidupan bersama sebagai manusia di Indonesia dan di seluruh dunia yang sedang berjuang menghadapi pandemi global.
Terlebih saat kami mengingat bahwa sebagian besar calon peserta merupakan penyandang disabilitas daksa berusia muda yang sedang kami kaderkan.
Kami pun makin sadar bahwa mereka merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh NPCI Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, sehingga menjaga keselamatan mereka agar terus bisa berkontribusi bagi pembinaan dan pengembangan olahraga disabilitas di Provinsi Jawa Timur jauh lebih penting di atas segalanya. Meski kami pribadi tak takut mati, tetapi yang terpenting bukan berani mati, melainkan berani hidup dan memberikan kehidupan bagi orang lain.
Sama halnya dengan harapan yang kami miliki melalui program pengaderan penyandang disabilitas daksa berusia muda di NPCI Provinsi Jawa Timur, kami pun berharap pada masa yang akan datang mereka berani untuk memberikan kehidupan bagi orang lain melalui perjuangannya bagi pembinaan dan pengembangan olahraga disabilitas.Â
Perjuangan yang bukan hanya sepuluh tahun bersama olahraga disabilitas, melainkan perjuangan yang tanpa mengenal batas, sekalipun (mungkin) namanya tak akan tercatat dalam sejarah.
Kota Surabaya, 30 Maret 2020
RAS