Mohon tunggu...
Rosyidah Ahmad
Rosyidah Ahmad Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa

---

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengenal Lebih Jauh Kuliner Tradisional Ladu, Guna Mengangkat UMKM di Kota Batu

29 Januari 2022   09:40 Diperbarui: 29 Januari 2022   09:45 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa/i Semester 5 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, di penghujung tahun 2021 sedang melaksanakan Program Kuliah Kerja Mahasiswa atau yang biasa disebut dengan istilah KKM. Kegiatan tersebut akan dilakukan selama satu bulan, tepatnya pada tanggal 27 Desember 2021 sampai dengan 27 Januari 2022. Adapun sistem KKM tahun ini diharuskan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, mengingat Pandemi covid 19 yang masih belum terkendalikan dengan stabil. Maka pihak kampus menganjurkan supaya pelaksanaan KKM dilaksanakan di desa masing-masing atau daerah terdekat dari tiap mahasiswa/i. Dengan ini Kelompok Kerja Mahasiswa yang di ketuai oleh Rokhman (Mahasiswa Hukum Keluarga Islam) dan 6 anggota lainnya dalam pengabdiannya memilih lokasi di Dusun Kandangan, Desa Gunungsari Kecamatan Bumi Aji Kota Batu.

Mengingat keberadaan kelompok KKM DR-UIN Malang di desa ini memiliki tujuan guna mengupayakan adanya peningkatan penghasilan ekonomi dikala pasca pandemi, maka para mahasiswa/i KKM-DR dalam salah satu program kerja nya mengunjungi salahsatu pemilik UMKM di dusun Kandangan. Guna mengetahui secara mendalam bentuk usaha yang dilingkungan ini geluti.

whatsapp-image-2022-01-29-at-02-16-45-61f4a7e287000014407d0e42.jpeg
whatsapp-image-2022-01-29-at-02-16-45-61f4a7e287000014407d0e42.jpeg
Desa Gunungsari terkenal pusatnya memproduksi jajanan khas unik yang bernama ladu. Ladu merupakan jajanan khas kota Batu yang berbahan dasar tepung dan gula, Proses pembuatan ladu masih menggunakan alat-alat tradisional, seperti; lumpang untuk “deplok” (menumbuk) dan dalam tahap penjemuran bahan dasar ladu masih mengandalkan sinar matahari.

filosofi nama kuliner ladu didapatkan dari singkatan "Langgeng Saduluran" hal ini dapat digambaran bahwa proses mendapatkan sensasi renyahnya ladu membutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam membuatnya. karena pembuatannya cukup lama. Berkisaran dalam waktu 3 hari agar kita dapat mencicipi renyahnya ladu. dalam proses ini pula, membutuhkan tenaga yang tidak sedikit sehingga dibutuhkan banyak orang yang berperan membuat ladu. Dalam proses pembuatan ladu di hari pertama diawali dari tahap pembuatan adonan yang berbahan dasar tepung dan larutan gula pasir, setelah menyatu di biarkan semalaman. hari ke dua adonan tersebut ditumbuk "deplok" sampai mengental menggunakan lumpang. dalam tahap inilah membutuhkan tenaga dan ketelatenan dalam mencampur adonannya. setelah itu masuk ke tahap pencetakan adonan, yakni adonan akan di pipihkan dan di jemur di bawah terik matahari selama satu hari. memasuki hari ke tiga, adonan yang sudah kering akan dipotong dadu-dadu yang nantinya akan di masukkan kedalam oven selama 1 jam. dan jadilah ladu renyah dan manis.

Ladu sudah menjadi icon desa Gunungsari, hingga pemerintah daerah setempat pernah membuat kegiatan "festival ladu" guna memperkenalkan kuliner khas kota Batu, ujar Pak Adi selaku Ketua RW di dusun Kandangan.

dengan keberadaan mahasiwa/i kelompok KKM-DR ini akan mensupport penuh umkm yang ada di desa Gunungsari khususnya di dusun Kandangan, salah satunya dengan memberikan apresiasi kepada salah satu pelaku UMKM Ladu secara simbolis berupa banner. dengan tujuan supaya UMKM ini akan lebih dikenal masyarakat luar. para mahasiswa/i kelompok KKM-DR ini pula membantu mempromosikan kuliner ladu ini melalui media sosial sehingga harapannya perekonomian pasca pandemi ini menjadi lebih baik

whatsapp-image-2022-01-18-at-16-01-05-61f4a79b06310e598a11f9c2.jpeg
whatsapp-image-2022-01-18-at-16-01-05-61f4a79b06310e598a11f9c2.jpeg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun