Mohon tunggu...
Rosyida Chusdanar Nopramadani
Rosyida Chusdanar Nopramadani Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa S1 Arsitektur

Menyukai arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rumah Panggung, Solusi Krisis Lahan Permukiman di Kota Besar

28 November 2021   12:09 Diperbarui: 9 Desember 2021   13:03 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan konsep rumah panggung pada rumah modern (Sumber: pinterest.com)

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Menurut sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki penduduk sebanyak 270,20 juta jiwa.

Dengan angka tersebut, Indonesia berada di urutan ke-4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Diketahui juga luas daratan Indonesia adalah sebesar 1,9 juta km2. Pulau Jawa dengan luas pulau hanya sekitar 7% dari luas daratan Indonesia menjadi tempat tinggal sekitar 145,01 juta manusia menurut hasil data SUPAS tahun 2015. Angka tersebut menjadikan Pulau Jawa sebagai pulau dengan penduduk terpadat.

Kepadatan penduduk yang tinggi menimbulkan masalah muncul di kalangan masyarakat yaitu krisis lahan permukiman. Selain itu, lahan ruang terbuka hijau juga menjadi korban yang diakibatkan oleh kepadatan penduduk. Masalah-masalah ini haruslah segera ditangani agar tidak memunculkan masalah baru.

Tempat tinggal yang layak merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia. Hal tersebut dikarenakan tempat tinggal yang layak memberikan dampak secara langsung dan tidak langsung bagi penghuninya. Di tempat inilah manusia tinggal, beristirahat, dan melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Pertumbuhan penduduk yang kian masif membuat angka kepadatan penduduk semakin tinggi, jumlah lahan yang berfungsi sebagai permukiman pun menjadi semakin terbatas, dan harga tanah kian naik pada setiap tahunnya.

Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang terpaksa untuk membangun rumahnya pada lahan yang sempit.

Permasalahan krisis lahan permukiman haruslah segera ditangani agar tidak memunculkan masalah yang lebih parah. Salah satu solusi untuk menangani masalah tersebut adalah dengan menerapkan konsep rumah panggung pada hunian masyarakat.

Sumber: pinterest.com
Sumber: pinterest.com

Rumah panggung sendiri merupakan salah satu bentuk rumah adat di Indonesia yang sangat terkenal. Rumah panggung memiliki ciri khas mencolok yang membedakan dengan rumah adat lainnya.

Ciri khas utama dari rumah panggung yaitu berupa tiang penyangga yang menopang bangunan tersebut sehingga bangunan tidak langsung menyentuh tanah.

Ciri-ciri lain dari rumah panggung adalah menggunakan kayu sebagai bahan bangunan. Hampir di seluruh sudut-sudut rumah panggung dapat ditemui kayu sebagai bahan bangunan

Di Indonesia terdapat berbagai macam rumah panggung tradisional yang memiliki keunikannya masing-masing. Dimulai dari ujung barat wilayah Indonesia, yaitu di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terdapat rumah Krong Bade.

Berlanjut ke Provinsi Sumatera Barat yang masih satu pulau dengan Aceh terdapat rumah Gadang yang sudah dikenal banyak orang. Berpindah ke Pulau Kalimantan terdapat rumah adat Panjang yang menjadi rumah adat khas Kalimantan Barat.

Tidak kalah terkenal dengan rumah panggung sebelumnya, terdapat rumah Tongkonan yang berasal dari Sulawesi Selatan. Hingga daerah di bagian timur seperti Maluku yang juga memiliki rumah panggung, yaitu rumah Baileo.

Rumah panggung dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan krisis lahan permukiman. Hal ini dikarenakan rumah panggung tidak membutuhkan lahan yang besar untuk berdiri. Rumah panggung ditopang oleh tiang-tiang yang menimbulkan adanya jarak antara rumah dengan tanah.

Lahan yang berada di bawah rumah panggung ini dapat dimanfaatkan seefektif mungkin sebagai lahan parkir, taman, ataupun tempat bermain.

Dengan begitu, lahan bisa dihemat dan lahan lain yang tadinya digunakan sebagai tempat parkir bisa dipakai untuk membangun semakin banyak rumah tinggal sehingga masalah kepadatan penduduk dapat teratasi.

Sumber: pinterest.com
Sumber: pinterest.com

Penerapan konsep rumah panggung dapat memberikan banyak manfaat terutama pada kota-kota besar.

Menurut Alfiah dan Said (2018), rumah panggung dapat menjadi solusi untuk menghindari bencana banjir serta dimanfaatkan sebagai lahan parkir, area bermain dan bersosialisasi.

Kota-kota besar identik dengan kepadatan penduduk dan krisis lahan pemukiman. Penerapan konsep rumah panggung ini dapat mengurangi masalah krisis lahan karena adanya bagian kolong yang multifungsi.

Selain itu, beberapa kota besar juga rawan bencana banjir. Rumah modern yang menerapkan konsep rumah panggung dapat mengurangi risiko bencana banjir karena ketinggian struktur bangunannya.

Sumber: ruangarsitek.id
Sumber: ruangarsitek.id

Penerapan konsep rumah panggung pada desain rumah modern tergolong mudah. Teknologi yang kini serba modern dapat menyederhanakan proses pembangunan rumah panggung yang terbilang cukup rumit.

Kayu yang merupakan material utama dalam konstruksi rumah panggung tradisional dapat digantikan atau dipadukan dengan material-material lain yang harganya relatif lebih terjangkau dan lebih mudah dijumpai tanpa mengurangi unsur fungsi ataupun estetikanya.

Berikut merupakan contoh desain rumah modern yang menerapkan konsep rumah panggung.

Sumber: pinterest.com
Sumber: pinterest.com

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep rumah panggung dapat menjadi salah satu solusi dalam permasalahan krisis lahan permukiman terutama di kota besar.

Apabila diamati, konsep rumah panggung sudah sesuai dengan kondisi kota besar dan iklim di Indonesia yang dapat memberikan manfaat jika diterapkan dalam konsep rumah tinggal.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita mulai membangun rumah yang menerapkan konsep rumah panggung dengan model rumah modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun