Mohon tunggu...
Rosyida Chusdanar Nopramadani
Rosyida Chusdanar Nopramadani Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa S1 Arsitektur

Menyukai arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rumah Panggung, Solusi Krisis Lahan Permukiman di Kota Besar

28 November 2021   12:09 Diperbarui: 9 Desember 2021   13:03 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan konsep rumah panggung pada rumah modern (Sumber: pinterest.com)

Kota-kota besar identik dengan kepadatan penduduk dan krisis lahan pemukiman. Penerapan konsep rumah panggung ini dapat mengurangi masalah krisis lahan karena adanya bagian kolong yang multifungsi.

Selain itu, beberapa kota besar juga rawan bencana banjir. Rumah modern yang menerapkan konsep rumah panggung dapat mengurangi risiko bencana banjir karena ketinggian struktur bangunannya.

Sumber: ruangarsitek.id
Sumber: ruangarsitek.id

Penerapan konsep rumah panggung pada desain rumah modern tergolong mudah. Teknologi yang kini serba modern dapat menyederhanakan proses pembangunan rumah panggung yang terbilang cukup rumit.

Kayu yang merupakan material utama dalam konstruksi rumah panggung tradisional dapat digantikan atau dipadukan dengan material-material lain yang harganya relatif lebih terjangkau dan lebih mudah dijumpai tanpa mengurangi unsur fungsi ataupun estetikanya.

Berikut merupakan contoh desain rumah modern yang menerapkan konsep rumah panggung.

Sumber: pinterest.com
Sumber: pinterest.com

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep rumah panggung dapat menjadi salah satu solusi dalam permasalahan krisis lahan permukiman terutama di kota besar.

Apabila diamati, konsep rumah panggung sudah sesuai dengan kondisi kota besar dan iklim di Indonesia yang dapat memberikan manfaat jika diterapkan dalam konsep rumah tinggal.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita mulai membangun rumah yang menerapkan konsep rumah panggung dengan model rumah modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun