Dewa Kemenggunaan berarti Semar adalah dewa dalam bentuk manusia biasa, bahkan pelayan, namun mengandung kearifan tinggi yang membimbing para ksatria/pemimpin.
Pemimpin NKRI spiritual: Semar bukan hanya tokoh pewayangan, tetapi simbol ideal pemimpin Indonesia---merakyat, sederhana, jujur, dan berpihak pada kebenaran.
Koneksi spiritual:
-
Krishna: simbol kecerdasan strategis.
Siwa: lambang transformasi dan pemusnah kejahatan.
Buddha: pembawa pencerahan dan welas asih.
Semar menyerap nilai dari ketiganya: strategi, keadilan, dan kasih sayang.
Pengaruh Siwa-Buddha: Dalam sejarah Nusantara (terutama era Majapahit), ajaran spiritual yang dominan adalah perpaduan Siwa-Buddha. Semar sebagai tokoh lokal merepresentasikan sinkretisme Nusantara, yakni penyatuan berbagai ajaran menjadi kearifan lokal.
Kemunculan di karya sastra: Dalam banyak lakon wayang dan cerita rakyat, Semar menjadi penasihat raja, ksatria, dan bahkan dalang spiritual---mengarahkan keputusan yang adil, bukan berdasarkan hawa nafsu kekuasaan.
Foto yang Anda unggah adalah bagian dari narasi semiotik dan hermeneutik tentang tokoh Semar, khususnya bagaimana filosofi hidup dan kepemimpinan otentik dikaitkan dengan istilah-istilah khas Jawa serta karakter Semar sebagai tokoh punakawan dalam wayang.Â
Semar dan Ponokawan (Pono -- Kawan):