Mohon tunggu...
Ahmad Shodiqurrosyad
Ahmad Shodiqurrosyad Mohon Tunggu... -

Dilahirkan di kawasan yang kental akan nuansa tradisionalisnya, juga mempengaruhi mainset aku yang moderat. Menjadi mahasiswa pun saya selalu berusaha menjadi seorang intermediate antar berbagai individu maupun golongan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Selayang Pandang Dunia Mahasiswa

16 September 2013   07:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:50 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa adalah kalangan yang memiliki potensi besar untuk melakukan mobilitas. Dalam teori sosialnya mark webber, strata masyarakat dibagi menjadi 3 : kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. dan Secara tidak langsung setelah resmi menjadi “mahasiswa” mereka akan masuk dalam kaum menengah, di mana berpotensi melakukan pergerakan secara vertikal dan horisontal. Sebagai agent of change dan agent of social control.

Setelah seseorang berhijrah dari status siswa menjadi mahasiswa maka dia akan menemui sesuatu yang baru, dan mau tidak mau dia harus beradaptasi kepada sesuatu yang baru itu. Dalam esainya bung hatta yang berjudul Tanggung jawab Moral Kaum Intelegensia, menuliskan bahwa seseorang yang lulus SMA dan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, akan menjumpai suasana sekaligus mengemban tanggungjawab yang sama sekali baru. Yang paling menonjol adalah tanggungjawab intelektual dan moral.

Akademis, organisatoris dan aktivis

Akademis adalah orang yang aktif dalam sebuah perguruan tinggi. Sudah menjadi pengetahuan umum kewajiban dan tugas mahasiswa bahwa dia harus aktif dan menyelesaikan akademisnya. Dan itu tentu dengan sebaik-baiknya karena memang tujuan utama kita adalah mencari ilmu di perguruan tinggi.

Organisatoris secara sederhana adalah orang yang ada dalam sebuah organisasi. Bukan hanya kuliah satu-satunya wadah untuk mencari ilmu dalam dunia mahasiswa, organisasi juga salah satu wadah yang menjadi kawah candradimuka untuk mengasah intelektual dan juga belajar bersosial meskipun dalam skala yang kecil.

Sedangkan aktivis adalah orang yang aktif dalam organisasi dan mempunyai misi, namun bukan hanya mahasiswa yang mempunyai aktivis sebab kata ini juga sering di gunakan dalam banyak konteks, contoh aktivis lingkungan hidup, buruh, gender dan lainya. Tapi pembahasan ini akan kita fokuskan pada aktivis kampus. Ciri-ciri aktivis adalah organisatoris, intelektual dan rasional. Organisatoris sudah kita bahas di atas kita bahas sedikit tentang intelektual dan rasional.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa mahasiswa adalah seorang yang intelektual, tetapi belum tentu dia menguasai segala aspek keilmuan karena biasanya seorang mahasiswa hanya bertendensi kepada aspek keilmuan yang mereka geluti. Contoh ketika dia dalam fakultas pendidikan dia hanya berkutat dengan ilmu pendidikanya inilah bedanya dengan aktivis karena aktivis sebisa mungkin harus menguasai segala aspek keilmuan karena mereka mempunyai suatu misi yang untuk mencapainya mereka harus punya wacana pengetahuan yang luas. Yang kedua adalah rasional, seorang aktivis ketika berbicara dan bertindak harus rasional karena mereka mempunyai pengetahuan yang luas, ketika mereka tidak mempunyai wacana mereka akan mencari dan kritis terhadap keadaan.

Saat ini banyak paradigma mahasiswa yang beranggapan bahwa menjadi aktivis akan menghambat karir akademik, maka “bertaubatlah”dari paradigma tersebut. Sebab siapa saja yang hidup sebagai aktivis, tak lain adah generasi muda yang penuh tekad, peka terhadap lingkungan, sekaligus kritis terhadap segala hal. Prinsip semacam ini tidak dimiliki mahasiswa “biasa” yang lebih memilih konsen di dunia akademik. Karena sebenarnya kita bisa menjadi akademis yang aktivis dan aktivis yang akademis.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun