Mohon tunggu...
Halaman Eden
Halaman Eden Mohon Tunggu... Freelancer - Masih belajar

Pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

J&T Express Ambil Peran dalam Ekosistem E-Commerce

23 Desember 2019   21:55 Diperbarui: 23 Desember 2019   21:59 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu waktu saya iseng memilih opsi  J&T Express sebagai jasa pengiriman. Kali pertama itu saya tertarik karena harga ongkos kirim tidak semahal jasa lain ditambah subsidi dari marketplace, mengakibatkan ongkos kirim yang saya tanggung menjadi 0 rupiah. Tentu, haram hukumnya melewatkan kesempatan emas ini.

Selang beberapa jam setelah membayar, rentetan angka muncul di kolom status pengiriman. Padahal biasanya resi baru muncul saat malam hari atau esok harinya. Ketika saya bertanya kepada seller, beliau mengatakan bahwa resi diinput secara otomatis dari pihak J&T Express sehingga seller tidak perlu lagi menginput secara manual. Efisiensi yang ditawarkan J&T Express memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak karena pembeli tidak cerewet menayakan resi dan mengurangi beban kerja penjual dalam menginput resi secara manual. 

Kemudian, ketika paket saya nyasar ke daerah lain. Saya tidak galau berlebihan karena saya dapat melacak posisi paket secara detail tanpa repot-repot telepon sana-sini. Semua itu dapat dilakukan di marketplace yang sama. Tak perlu lagi membuka app khusus karena J&T Express telah menjawab tantangan industri 4.0 dengan menerapkan sharing economy dan IoT dalam kemudahan akses tracking.

Hal lain yang membuat saya tidak pindah ke lain hati adalah dengan menggunakan J&T Express sebagai jasa pengiriman, marketplace tempat saya berbelanja menawarkan subsidi gratis ongkos kirim dengan minimum belanja yang rendah. Sungguh, J&T Express telah menciptakan sinergi yang indah nan cerdas dalam menarik hati pelanggan.

Mudah dan murah memang merupakan  kiblat di industri 4.0 tetapi ada satu hal yang cukup membuat resah dari dunia baru ini. Apakah penggunaan teknologi yang lebih high tech akan menggeser tenaga kerja manusia?

Saya rasa tidak. Saya ingat sudah tiga kali kurir berganti mengantar paket ke rumah. Saat itu saya bertanya, "Abang sebelumnya pindah kerja ya, bang?", beliau menjawab, "Enggak, mbak. Beliau nganter ke daerah lain, sekarang bagi-bagi tugas." Dari sini saya yakin, tidak ada pengurangan tenaga kerja, justru J&T Express membuka lapangan pekerjaan di kota kecil ini.

Di era industri 4.0, dunia logistik tidak menghapus tenaga kerja manusia dalam sistem kerjanya karena bisnis ini masih membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengawasi dan mengontrol operasional kerja. Memasuki era baru ini, logistik ditantang untuk mendisrupsi model bisnisnya dengan menggabungkan inovasi, teknologi dan penggunaan internet. Tujuannya adalah mengurangi human error, mempercepat proses kerja,memberikan pelayanan terbaik dan menawarkan harga yang bersahabat.

Pada akhir tahun 2018, dalam menyambut Harbolnas, J&T Express memobilisasi bisnisnya dengan meresmikan mesin sortir otomatis yang merupakan upgrade dari mesin semi auto sortir sebelumnya. Mesin sortir otomatis ini menghadirkan teknologi scan barcode otomatis, conveyor belt sebagai penunjang jalur paket, pengukuran berat paket otomatis, auto-reject jika paket tidak sesuai standar. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja sekaligus mengurangi human error sehingga mempercepat distribusi pengiriman.

Apakah J&T Express berhenti disatu inovasi itu saja? Tentu tidak. Percepatan teknologi menghasilkan disrupsi di berbagai sektor, mendorong jasa pengiriman ini berpikir secara eksponensial dalam mengupgrade bisnisnya.

Tiga bulan berikutnya yaitu Maret 2019, J&T Express kembali meresmikan teknologi terbarunya yaitu mesin X-ray yang bertujuan untuk mengefisiensi pemeriksaan paket yang biasanya dilakukan di bandara. Dengan memangkas waktu, J&T Express diharapkan akan memberikan pelayanan yang lebih baik. Selain itu, seluruh drop point J&T Express telah dilengkapi dengan CCTV untuk memonitoring kinerja dan distribusi paket sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan. 

Bayangkan 10 juta paket pada Harbolnas tahun ini akan sampai lebih lama jika J&T Express tidak cepat membaca iklim bisnis di era industri 4.0. Ini membuktikan bahwa J&T Express merupakan smart logistic yang selalu menawarkan smart services kepada konsumennya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun