Mohon tunggu...
Rosmala Jayanti
Rosmala Jayanti Mohon Tunggu... Guru - GURU SMPN 4 JUJUHAN

saya hobi untuk mempelajari hal-hal terkait dengan teknologi dalam pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Terkait Kalimat Pendek Berbentuk Obligation

8 Desember 2022   18:53 Diperbarui: 8 Desember 2022   19:14 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VIII, salah satu materi yang akan diajarkan kepada siswa yaitu terkait dengan materi obligation. Materi ini sebenarnya cukup familiar dan cukup dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Namun siswa mengalami kesulitan dalam menulis kalimat sederhana terkait dengan obligation. Berikut adalah beberapa faktor penyebab masalah diatas :

1. Faktor guru

  • Minimnya  pengetahuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Selama ini pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung teacher center.
  • Guru masih cenderung menggunakan metode konvensional dalam mengajar (ceramah).
  • Kurangnya penerapan pembelajaran berbasis teknologi sehingga menimbulkan kejenuhan dalam proses pembelajaran.
  • Guru hanya terpaku pada buku paket untuk menerangkan tentang materi obligation.

2. Faktor siswa

  • Kurangnya kosa kata dan background knowledge yang dimiliki oleh siswa.
  • Siswa kurang percaya diri ketika menggunakan bahasa  inggris baik dari secara lisan maupun tulisan.
  • Siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Faktor  fasilitas

  • Tidak stabilnya akses internet menyebabkan guru kesulitan untuk menerapkan pembelajaran berbasis teknologi.
  • Tidak memadainya aliran listrik pada tiap-tiap kelas sehingga menyebabkan guru tidak dapat menggunakan infokus pada ruang kelas siswa.

4. Faktor lingkungan

  • Orang tua siswa terlalu fokus bekerja mencari nafkah sehingga peran orang  tua dalam membimbing anak- anaknya di rumah sangat minim
  • Kurangnya komunikasi dan kerjasama guru dengan orang tua siswa

Praktik ini perlu untuk dibagikan karena :

  • Sebagai bahan refleksi dan motivasi terutama untuk penulis sendiri agar dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif, inovatif dan menyenangkan pada pembelajaran selanjutnya. Serta Berbagi pengalaman kepada guru-guru tentang cara mengatasi berbagai permasalahan yang sering kita jumpai pada saat pembelajaran berlangsung, seperti bagaimana menumbuhkan semangat siswa dalam belajar, bagaimana menggunakan media yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa, dan bagaimana guru memanfaatkan waktu yang tersedia untuk meningkatkan kualitas belajar dari siswa itu sendiri. Selain itu, bagaimana guru menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
  • Memotivasi setiap guru untuk memberikan yang terbaik untuk siswa dari segi pelayanan. Karena tuntutan kurikulum mewajibkan sistem pendidikan yang berpusat pada siswa, guru pun dituntut untuk bisa mengembangkan sumber daya dan prasarana bagi siswa sehingga siswa terbiasa menggunakan pola pemahaman atau pemikiran yang HOTS dalam menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Baik itu dari segi kegiatan proses pembelajaran, maupun dari segi teknologi atau aplikasi belajar interaktif yang sangat erat kaitannya dengan era milenial.
  • Penggunaan teknologi sangat berdampak besar terhadap perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa di sekolah. Oleh karena itu, guru dituntut kreatif dan inovatif dalam menghasilkan media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi sehingga siswa bisa mengasah dan mengembangkan kemampuan berpikirnya menjadi tingkatan yang lebih tinggi.

Peran penulis sebagai seorang guru, mengharuskan penulis memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk terus berusaha menciptakan lingkungan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

Hal-hal yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu:

  • Pada Fase I, orientasi peserta didik pada masalah, masih ada peserta didik yang kurang aktif dan kurang responsif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang penulis berikan.
  • Pada fase II, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, siswa kesulitan untuk memahami instruksi dalam bahasa inggris terkait dengan pengerjaan LKPD.
  • Pada fase III membimbing penyelidikan kelompok, ada kelompok yang membutuhkan waktu yang lama dalam berdiskusi sehingga membuat alokasi waktu yang telah di rencanakan tidak berjalan sesuai rencana.
  • Pada fase VI menyajikan hasil karya, peserta didik masih sulit untuk menyampaikan hasil diskusi mereka dengan bahasa inggris.

Setelah mengidentifikasi tantangan-tantangan selama melakukan praktik pembelajaran tersebut, penulis merasa kompetensi pedagogik dan profesional penulis sebagai seorang guru harus lebih terarah dan perlu ditingkatkan lagi. Penulis juga merasa perlu untuk mengembangkan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menarik minat dan memotivasi peserta didik untuk belajar kepada para guru di seluruh Indonesia.

Setelah menguraikan tantangan-tantangan yang penulis alami di atas, maka langkah-langkah yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

  • Pada Fase I, orientasi peserta didik pada masalah, masih ada peserta didik yang kurang aktif dan responsif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang penulis berikan.

Untuk mengatasi tantangan ini, penulis mencoba mengulang pertanyaan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami atau menggunakan analogi jika diperlukan, sehingga peserta didik mudah untuk merespon atau menjawab pertanyaan guru. Selain itu, menurut Penulis dengan memberikan gambar terkait materi yang akan dipelajari juga merupakan solusi untuk pemecahan masalah ini.

  • Pada fase II, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, siswa kesulitan untuk memahami instruksi dalam bahasa inggris terkait dengan pengerjaan LKPD. 

Penulis memberikan penjelasan terkait instruksi secara runtun dengan bahasa yang lebih mudah dipahami sehingga peserta didik lebih mudah memahami maksud dari intruksi. Selain itu, penulis menyederhanakan kalimat terkait dengan intruksi yang diberikan dan memberikan contoh konkrit dari masalah yang harus diselesaikan sehingga memudahkan siswa untuk mengerjakan LKPD.

  • Pada fase III, membimbing penyelidikan kelompok, ada kelompok yang membutuhkan waktu yang lama dalam berdiskusi sehingga membuat alokasi waktu yang telah di rencanakan tidak berjalan sesuai rencana.

Penulis membimbing peserta didik untuk berbagi tugas dalam mencari dan mengumpulkan informasi terkait pertanyaan yang diberikan sehingga siswa dapat menyelesaikan LKPD sesuai dengan alokasi waktu yang telah di tentukan.


  • Pada fase VI, peserta didik masih sulit untuk menyampaikan hasil diskusi mereka dengan bahasa inggris.

Penulis membimbing peserta didik yang kesulitan menyampaikan hasil diskusi tentang LKPD dengan memberikan contoh atau menampilkan video penampilan sebagai referensi mereka pada saat presentasi.


Dampak melaksanakan praktik pembelajaran dengan menggunakan media yang terintegrasi dengan teknologi melalui tampilan gambar atau media visual sangat menarik perhatian peserta didik. Peserta didik lebih fokus kepada tampilan powerpoint yang disajikan dan tidak jenuh selama pembelajaran berlangsung. Hal ini juga berimbas kepada pemahaman siswa terkait materi yang di sampaikan.  Selain itu, penggunaan media rainbow card juga memudahkan siswa dalam memahami materi terkait obligation. 

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris merangsang sikap dan rasa ingin tahu siswa serta nalar mereka untuk berpikir kritis dibandingkan dengan metode konvensional (ceramah) yang biasa dipakai. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi guru terhadap keaktifan peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran. Selain itu, model PBL menstimulasi siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan selama proses pembelajaran

Selama proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan media rainbow card berbantuan aplikasi ppt tersebut, rekan sejawat, dosen pengampu dan guru pamong  juga memberikan respon yang positif diantaranya adalah:

  • Terlihat bahwa Peserta didik merasa senang dan bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas karena mereka dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran.
  • Rekan sejawat juga memberikan respon bahwa secara keseluruhan, seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan cukup baik dan sesuai dengan sintaks PBL.
  • Dosen dan guru pamong juga memberikan respon yang positif terkait keadaan peserta didik yang kooperatif dan bisa berkolaborasi dengan guru secara baik. Peserta didik juga terlihat aktif dalama mengikuti kegiatan pembelajaran.

Faktor keberhasilan kegiatan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam menguasai model pembelajaran, media pembelajaran, dan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

Pelajaran yang dapat diambil dari praktik pembelajaran yang sudah Penulisterapkan ini adalah bahwa sebagai seorang guru tentunya harus terus berupaya dan meningkatkan kemampuan diri dalam menciptakan suasana dan lingkungan pembelajaran yang menarik, kreatif, dan inovatif bagi peserta didik sehingga capaian pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. selain itu, diharapkan guru mampu membuat proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan sehingga materi yang di sampaikan memberikan kesan untuk setiap peserta didik dan dapat di implementasikan oleh peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun