Mohon tunggu...
rosihan tri apriyan
rosihan tri apriyan Mohon Tunggu... siswa

Pemalas dan suka main game

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tragedi Penusukan Kakak Adik di Kudus: Tetangga Jengkel karena Kegaduhan Saat Anak Sakit

24 September 2025   09:40 Diperbarui: 24 September 2025   09:40 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencarian Pelaku

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang kabur setelah melakukan penyerangan. Tim Reserse Kriminal Polres Kudus telah mengerahkan personel untuk mengumpulkan bukti dan saksi mata. Motif utama yang diduga adalah rasa kesal akibat kebisingan, meskipun hal ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan informasi jika mengetahui keberadaan pelaku. Keamanan di wilayah Kudus telah ditingkatkan untuk mencegah insiden serupa.

Dampak dan Respons Masyarakat

Tragedi ini mengejutkan warga Kudus, yang dikenal sebagai daerah yang relatif damai. Banyak tetangga yang menyatakan keterkejutan atas aksi kekerasan yang dipicu oleh hal sepele seperti kegaduhan rumah tangga. Keluarga korban menerima dukungan doa dan bantuan dari masyarakat sekitar.

Kasus ini menjadi pengingat penting akan pentingnya mengelola emosi dan menyelesaikan konflik secara damai. Otoritas setempat diharapkan dapat segera menangkap pelaku untuk memberikan keadilan bagi korban.

Motifnya adalah rasa jengkel pelaku terhadap kegaduhan atau kebisingan dari rumah korban.

Hukumnya adalah ia akan dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana paling lama selama 15 tahun

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun