Yang Sarat Dengan Pelajaran HidupÂ
Hari Sabtu tanggal 17 Mel 2025 kami berdua hadir dalam Acara Makan Malam bersama di Northbridge Chinese Restaurant di Perth. Kami berdua hadir bersama puluhan orang lain nya atas undangan dari Pak Gunadi.
Pada jam 5.45 pm kami meluncur menuju Northbridge Chinese Restaurant  Yang lokasinya berada di kota Perth. Butuh waktu sekitar lebih dari 30 menit berkendaraÂ
Sesampai disana kami memarkir kendaraan di gedung pakir yang berlantai 6. Syukurlah kami mendapatkan ada satu tempat parkir yang kosong dan suami langsung menempati. Seperti biasanya,saya mencatat nomor tempat parkir mobil kami, yakni nomor 188 di lantai 1. Karena ada begitu banyak kendaraan yang parkir di sana .
Lalu berjalan kaki 5 menit menuju restaurant. Disana kami menanyakan pesanan atas nama Kim .Pelayan restaurant menunjukkan bangku pesanan sebanyak 4 meja ,masing masing berisi 10 bangku.
Selang beberapa menit kemudian Pak Ongko bersama isteri bu Irma hadir .Kemudian Farhan dan Isteri  disusul  pak Gunadi .
Kami berdua hadir bersama puluhan orang lain nya atas undangan dari Pak Gunadi
Fellen dan suami Syarifudin dan anak anaknya,Pak Ray dan Selvi,Selvia serta Daragh dan Greace .
IBu Lanny,Luci dan Ibu Nga serta putra putri,Angelia,Nancy ,Bu Sanni,Kim serta Krisan,Uni dan suami wijaya dan banyak lagi yang tak saya sebutkan satu persatu.
Acara makanpun dimulai dengan Sup Sirip ikan Disusul Loopster ,Kepiting telur asin,Scarlop,Ikan asam Manis,Ikan baramudi tim,cendol dan lain lainnya.
Begitu akrabnya ,sehingga sisa makanan yang tidak habis dimeja kami diberikan ke meja lain untuk dihabiskan.
Sayang kalau tidak habis,karena pesanan per meja dimulai dari 1.500 dolar dan seterusnya sesuai pesanan.
Kepiting putih dari Alaska yang dikenal dengan nama Alaskan King Crab,masih  hidup per kg 90 dolar .Berat seekor kepiting berkisar 3,5 kg jadi  kira kira 300 dolar per ekor. Atau setara dengan 3 juta rupiah. Setiap meja dilengkapi dengan masakan Alaskan King Crab.Â
Kesimpulan ;
Acara makan bersama ini tidak sekedar datang untuk menikmati makan, tetapi ada yang jauh' lebih penting yakni suasana kekeluargaan yang sangat kental dapat dirasakan. Putra kami menuangkan teh hangat untuk kami berdua. Bu Lanny menyendokan kepiting untuk sayaÂ
Semua yang hadir tampil dengan wajah penuh dengan kegembiraan dan ketulusanÂ
Disini tampak ada arsitek,ada pengusaha besar,pemilik hotel dan banyak lagi yang lainnya. Semua membaur bersatu dalam suasana kekeluargaanÂ
Tanpa ragu , makanan yang.masih tersisa di meja kami, dihibahkan ke meja disamping Dan yang duduk dsana terdiri dari generasi muda yang menghabiskan sisa sayur yang masih ada Tidak ada gengsi gengsian melainkan sifat kekeluargaan. Sungguh tak ubahnya bagaikan satu keluarga besarÂ
Kami berdua bersyukur kepada Tuhan karena telah diberikan kesempatan untuk dapat menikmati kebahagiaan yang tak ternilai, melalui acara santap malam bersamaÂ
Satu lagi bukti bahwa perbedaan bukanlah merupakan halangan untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaanÂ
Ketemu Lagi Dengan Nancy
Diantara puluhan yang hadir,ada Nancy yang sudah kami anggap sebagai anak sendiri. Seperti yang sudah pernah saya sampaikan sebelumnyaÂ
Nancy langsung memeluk saya, tak ubahnya bagaikan ketemu ibunda sendiriÂ
Hal ini semakin melengkapi kebahagiaan kamiÂ
Usai Acara santap malam bersama, kami berdua pulang dengan membawa kenangan indah. Makan bersama menghadirkan pelajaran hidup yang tak ternilaiÂ
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
19 Mei 2025.
Salam saya,
Roselina.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI