Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Air dan Water

19 Februari 2024   03:54 Diperbarui: 19 Februari 2024   04:36 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agar setiap hari ada ban bocor, sehingga ada masukan. Walaupun yang melakukan  hanya beberapa orang, tapi sudah terlanjur merusakkan image tukang tambal ban .

Di Australia,justru mau cari jalan raya yang berlubang lubang, tidak akan ditemukan

Tidak ada Tukang Ojek

Kalau kita di Indonesia banyak tukang ojek,disini tidak ada tukang ojek. Kalau tidak punya mobil ya naik bus yang setiap 1./2 jam lewat diperhentian yang ditunjuk .Kemudian kalau mau naik kereta api setiap 1/4 jam akan lewat distasiun stasiun tertentu.

Dulu sewaktu kami Belum punya kendaraan, kami sering naik bus dan kereta api.

Ban Bocor, Ganti Baru
Pada awal tinggal di sini, sempat kaget, karena ketika ban kendaraan mengilas pecahan kaca dan akibatnya ban kendaraan kempes

Ternyata di sini tidak ada tukang tambal ban. Kalau ban bocor, harus ganti dengan yang baru. Harganya sekitar dua ratus dollar atau setara 2 juta rupiah.

Kalau di perjalanan terjadi ban bocor dan pengemudi tidak tahu bagaimana cara mengganti ban serap, tinggal telpon bengkel berjalan.

Dalam hitungan beberapa menit, maka petugas bengkel akan datang dan membantu mengganti ban yang bocor dengan ban serep. Tapi tentu saja tidak gratis, melainkan membayar sekitar 50 dolar, hanya untuk mengganti ban.

Kalau lokasi jauh diluar kota ada biaya tambahan.

Jadi kalau ada teman teman yang bermaksud merencanakan tinggal di Australia, mau buka bengkel tambal ban atau mau jadi pengemudi ojek, harap dilupakan saja. Karena profesi tersebut tidak ada lowongan di seluruh Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun