Suka dukanya
Waktu dulu sebelum kami tinggal di Australia, saya sering membeli anak binatang . Ketika kami berpergian keluar kota banyak terlihat orang menjual anak binatang.Sekali waktu saya melihat ada yang menawarkan anak harimau dahan. Tidak besar baru sebesar kucing dan amat indah bulunya belang tiga. Saya tertarik mau memelihara harimau dahan ini. Pada waktu itu di kampung halaman kami belum ada larangan memelihara hewan apapun,selama tidak membahayakan orang lain.
Anak Harimau dahan
Saya sampaikan ke suami bahwa saya senang sekali bila dapat memelihara harimau dahan. Suami setuju dan menghentikan kendaraan di tepi jalan Membeli anak harimau dahan dan dibawa pulang kerumah. Alangkah senang hati saya.Â
Karena anak harimau dahan masih kecil.Awalnya tubuhnya gemetaran sewaktu saya gendong. Mungkin karena belum terbiasa dengan manusia  Saya beli botol susu untuk.bayi. Saya minumkan  susu .. Awalnya tidak mau membuka mulutnya.
Saya susui dengan telaten dan akhirnya mau menyusu dengan lahapnya. Sehabis minum ia mulai menyenderkan tubuhnya ke saya dan tertidur di pangkuan saya. Rupanya nalurinya mengatakan bahwa saya menyayangi dirinya.
Begitu selama seminggu saya susui dia dengan botol . Tiger kecil sangat manja pada saya. Tak ubahnya bagaikan anak kucing. Ke mana saja saya melangkah ia selalu ikut. Begitu saya duduk,ia langsung naik kepangkuan saya.
Suatu waktu,suami mencoba untuk menyusui Tiger.. Ternyata ia meraung dengan ganas serta mencakar tangan suami.
Suami meninggalkan dia dan mengobati luka bekas cakaran .Anak harimau dahan hanya mau sama saya saja untuk menyusuinya. Beberapa minggu kemudian kami berangkat ke Berastagi di Sumatera Utara untuk berlibur.
Saya tidak membawa harimau dahan bersama tetapi ditinggal dirumah dengan adik saya dengan pesan jangan lupa memberi dia minum susu.Â
