Mengapa tidak?
Belakangan ini heboh tentang pro kontra tentang punya anak anak itu jadi beban atau berkat. Bahkan ada yang menanggapi bahwa anak anak merupakan halangan bagi wanita untuk berkarir. Tapi biarlah menjadi urusan pribadi masing masing.
Bagi saya pribadi, anak-anak kami adalah merupakan karunia terindah dalam kehidupan berumah tangga.
Kembali ketopik pembicaraanÂ
Sebagai seorang isteri, Ibu dari 3 anak, ikut berkarir dalam bisnis, sudah saya jalani.
Sewaktu usaha suami mulai maju ,saya resign sebagai Guru sekolah Kalam Kudus . Karena suami membutuhkan bantuan saya untuk ikut mengelola perusahaan.
Saya berperan sebagai komisaris dalam perusahaan dan merangkap Bendahara . Segala masalah keuangan menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya.
Sebagai Asisten, kami memperkerjakan seorang sekretaris ,yang merangkap kasir.Â
Tugas RutinÂ
Pagi pagi kami mengantar ketiga anak kami kesekolah. Lalu langsung menuju kantor untuk memulai pekerjaan. Pagi hari Sekertaris yang merangkap kasir bernama Ratna, menerima sejumlah uang  dari saya Dengan catatan,setiap pengeluaran uang wajib disertai bon bukti  pembayaran,yang akan diselesaikan pada sore harinya.Â
Siang hari  kami menjemput anak anak dari sekolah untuk dibawa ke kantor. Suami tidak pernah mau mengaji Sopir. Bukan karena pelit,tapi merasa lebih mantap dilakukan sendiri. Bila suami sibuk,saya yang mengemudikan kendaraan untuk jemput anak anak.
Selesai makan siang anak anak diantar kerumah untuk belajar membuat PR dan bermain sampai sore .
Hari Minggu kami berdua sepanjang hari bersama ketiga anak anak kami . Biasanya kami piknik ke pantai Taman Karang Tirta atau keluar Kota.
Sabtu malam kami sekeluarga makan bersama di berbagai restaurant.
Tugas saya
Sebagai wanita Karir saya memegang dua fungsi . Pertama keuangan perusahaan dan sekaligus keuangan keluarga.Segala pengeluaran harus ada buktinya dengan catatan tertulis.Bila suatu waktu Keuangan Keluarga sedang  tidak ada maka bisa meminjam keuangan dari Perusahaan dengan Bon yang ditandatangani. Demikian juga dengan keuangan Perusahaan bila suatu waktu memerlukan bisa pinjam dari keuangan keluarga yang penting harus secara tertulis. Walaupun sumber keuangan adalah merupakan keuangan kami berdua.Â
Sebagai ibu Rumah tangga saya  tidak hanya sebatas mendampingi suami,tapi secara aktif berperan dalam kegiatan perusahaan  .Saya belajar dengan ikut kursus di Departemen Perdagangan mengenai kopi ,casia dan sebagainya . Karena kesibukan suami kadang kadang saya mewakili suami untuk ikut rapat yang diadakan pengusaha. Saya belajar bagaimana untuk melakukan Sales Contact dengan Buyers diluar negeri  Sehingga suatu waktu ketika suami sakit saya dapat mengambil alih tugas suami  expor kopi via Telex dan  telpon ke Singapore .
Karyawan perusahaan kami berjumlah puluhan orang, termasuk bagian produksi .
KunjunganÂ
Ada kala nya tamu kami dari Singapore datang,kami jemput dan membawa ke Hotel Mariani untuk menginap Kami yang menanggung semua kebutuhan tamu selama di Padang. Ada beberapa orang tamu kami yang sering mengunjungi kami adalah Mr Ramesh (orang India di Singapore) dan Lau Kun SengÂ
Ada kalanya kami yang balas berkunjung ke Singapore .Dengan membawa anak anak kami.
Kunjungan mitra dagang ini untuk mempererat persahabatan antara kami dengan mitra business .Dimana Mr Ramesh karena suka sekali dengan masakan ikan bakar , sampai membawa isterinya untuk belajar memasak pada saya. .
Walaupun Mr Ramesh pernah berkata:"Tuan dalam bisnis jangan terlalu percaya pada mitra bisnis termasuk saya. Karena bila dihadapkan pada pilihan, saya tidak mau rugi ,saya akan merugikan Tuan"
Ternyata sampai kami memutuskan untuk pensiun,tidak pernah kami dirugikan Mr Ramesh.
Kesimpulan:
Hidup merupakan sebuah pilihan. Setiap orang berhak memilih jalan hidup masing masing. Saya sudah membuktikan bahwa sebagai seorang isteri Ibu dari 3 anak,saya tetap bisa berkarir. Kalau menjalani kehidupan dengan setulus hati, maka semuanya terasa sebagai berkat Tuhan. Â Tapi bila menjalani tugas dengan setengah hati.maka akan terasa sebagai beban hidup.
Bagi saya pribadi:"Kebanggaan seorang wanita bukan karena mampu menyaingi laki laki, melainkan bila mampu menjalani kodrat sebagai wanita"
Catatan tambahan:
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk singgahÂ
17 Pebuari 2023.
Salam saya,
Roselina.