Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Turun Mandi Bayi di Padang

7 Februari 2023   04:00 Diperbarui: 7 Februari 2023   06:05 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IIlustrasi Shutterstock photos

Tapi bila kurang mampu,maka sepotong saja sudah cukup. Kemudian nasi kunyit ini dibagikan kepada tetangga dan family . 

Tatakrama 

Yang menerima nasi kunyit wajib membalas  dengan beras serta angpao semampunya . Bila kondisi keuangan tidak memungkinkan,maka cukup dengan segenggam beras dan satu dua butir   telur ayam . Untuk angpao,boleh  uang renceh dengan kertas merah dan  beras  segelas atau segenggam.  Penekanannya adalah pada nilai exchange  energy dan rasa kekeluargaan,bukan pada nilai ekonomi. Kalau hanya menerima tapi tidak membalas , dianggap orang tidak tahu aturan. Jadi jangan pernah mengembalikan piring kosong. Setidaknya segenggam beras dan kertas angpao, walaupun isinya hanya recehan tidak masalah 

Selesai acara 

Usai acara turun mandi, maka bayi sudah boleh mandi diluar kamar sekarang .Begitu tradisi di Padang yang dilestarikan orang Tionghoa. Setiap kali anak lahir harus melakukan tradisi turun mandi anak.

Bagi yang kondisi ekonomi tidak memadai, membuat nasi kunyit hanya untuk sekeluarga saja . Tidak dibagi ke semua tetangga dan family cukup untuk satu keluarga .

Kesimpulan :

Anak baru lahir dimandikan dalam kamar saja tidak dibawa keluar kamar. Bila sudah 2 minggu anak dicukur rambutnya dan dimandikan diluar kamar.Dengan mengadakan acara Nasi Kunyit. Yang memiliki makna mendalam tentang hubungan persahabatan dan kekeluargaan

Terima Kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang berkenan menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

7 Pebuari 2023.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun