Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Setahun Mengajar Tanpa Mengambil Gaji

2 Desember 2021   04:51 Diperbarui: 2 Desember 2021   04:55 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SMP Kalam Kudus / ilustrasi : http://www.diknas-padang.org/mod.

Hidup Ini Adalah Kesempatan 

Sewaktu hidup kami morat marit maka gaji saya sebagai guru sungguh sangat ditunggu. Walaupun harus digabung dengan penghasilan suami agar kami mampu tetap bertahan hidup bersama putera kami yang waktu itu baru satu orang.

Sementara  saya mengajar dibeberapa sekolah suamipun berusaha  kerja keras untuk dapat mengubah nasib kami dengan alih profesi.  Dari Penjual kelapa di Pasar mulal mencari kesuksesan dalam berdagang.  

Bersyukur kepada Tuhan  berkat kerja keras, suami sudah mulai mengexport sendiri hasil bumi yang dibeli dari pedagang kecil yang membawa ketempat usaha suami  

Sejak  saat suami sudah mulai berangsur angsur memiliki penghasilan yang mampu mengubah nasib kami, maka suami minta agar saya membantu diperusahaannya.

Saya memutuskan untuk resign mengajar walaupun sesungguhnya mengajar adalah sesuai passion saya. Kecuali di SMP Kalam Kudus karena menurut Kepala Sekolah pada waktu itu bu Dorcas, belum dapat gantI guru yang mengajar di jurusan ilmu Ukur dan Aljabar. Mendengarkan hal ini saya tidak tega memaksa minta berhenti.

Kesempatan untuk menjadikan hidup bermanfaat 

Sementara itu saya masih tetap mengajar di SMP Kalam Kudus dengan catatan saya tidak menerima gaji saya. Kepala Sekolah minta persetujuan saya  untuk  memanfaatkan gaji saya guna membiayai beberapa orang  anak asuh. Tentu saja saya sangat setuju . 

Setelah berlanjut selama satu tahun, suami mengatakan pada saya bahwa disamping mengekspor Cassia dan kopi Robusta akan mulai mengembangkan usaha dengan komoditas Pinang dan gambar.  Dirinya sudah tidak mampu mengurus semuanya seorang diri. 

Tiba diakhir tahun pelajaran saya pamitan dengan Kepala Sekolah dan rekan rekan sesama guru. Disamping menjadi orang tua asuh ditempat saya mengajar ternyata suami juga mendukung dengan menyisihkan sebagian dari hasil keuntungan untuk membiayai anak anak asuh tanpa membedakan suku dan agama  

Mendapat email

Bertahun tahun sudah berlalu dan saya sudah melupakan tentang anak anak asuh, Tetiba pada suatu waktu saya mendapatkan email dari salah seorang anak asuh tersebut. Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya  .

Bunyi email tersebut :

Ayahanda Tjiptadinata Effendi dan bunda Ros yang saya sayangi,

Assalamualaikum.. semoga ayahanda dan bunda senantiasa dalam lindungan Allah.

Saya Yunsyifa, anak yang 11 tahun lalu menjadi anak asuh dari ayahanda dan bunda.
Sudah lama ananda mencoba mencari jejak ayahanda dan bunda.baru kali ini dapat alamat emailnya.
Alhamdulilah, ananda sudah bekerja disalah satu bank swaata di Jakarta dan maksud hati ananda, ingin mengundang ayahanda dan bunda untuk sekedar makan siang. dari gaji perdana yang ananda dapatkan
Rasa syukur kepada Allah dan terima ksih kepada ayahanda dan bunda berdua. Karena tanpa dukungan ,ananda sudah tidak bersekolah lagi ..
Mohon kiranya ayahanda memberi kabar, kapan ke jakarta.. Akan saya jemput untuk melepas rindu dan kangen

Salam takzim ananda,

Jakarta, 11 Juni, 2014

Yunsyifa

Saya begitu terharu membaca email tersebut karena saya tidak ingat lagi tentang anak asuh saya. Saya bersyukur sudah bisa membantu mereka menyelesaikan studynya.

Email kedua

Tak berapa lama kemudian saya menerima sebuah email lagi yang bunyinya :

Menemui Ayahanda Tjiptadinata Effendi dan Bunda  di tempat

Assalamualaikum. ayah dan bunda,

Dengan hormat.
Saya barusan dapat alamat email ini dari putra ayahanda dan bunda ,yakni mas Irwan Effendi

Berkat doa dan dukungan dari ayahanda dan bunda, 12 tahun lalu, kini saya sudah menyelesaikan S2 saya di bidang management  .
Kami sekeluaga sudah sejak tahun lalu pindah ke Bandung,

Saya sudah mencoba bertanya kepada ibu Susi Sulastri SH, perwakilan ayahanda di Bandung dan beliau mengatakan bahwa ayahanda dan bunda sudah pindah ke australia. Kami sudah datangi berulang kali rumah yang di Jalan Bunda di Wisma Indah, tapi menurut penghuninya,setahu mereka ayah dan bunda sudah pindah ke Jakarta.
Besar harapan saya, dapat bersua ,untuk menyampaikan rasa hormat dan terima kasih.

Salam hormat'

Syahrul

Rasa bahagia dan haru berbaur betapa anak anak asuh kami masih ingat kami. 

Kesimpulan:

Memberikan bantuan pada anak anak asuh dengan iklas akan membuahkan suatu kebahagiaan bagi diri kita ketika mengetahui anak asuh tersebut bisa menyelasaikan studinya dan menjadi orang yang berguna di masyarakat.

Saya bersyukur sudah bisa membantu anak asuh untuk mencapai cita cita mereka.

Saya jadi ingat lirik lagu:" Hidup ini adalah kesempatan " yang saya maknai sebagai kesempatan untuk menjadikan hidup menjadi  berarti .

Sebagaimana kata peribahasa:" Keindahan hidup tidak tergantung seberapa banyaknya uang yang dimiliki, melainkan seberapa banyaknya orang yang  dapat merasakan manfaat kehadiran kita.

Tulisan ini jauh dari maksud pamer kebaikan karena apa yang kami lakukan hanyalah hal kecil. Tapi ternyata mampu menghadirkan kebahagiaan bagi anak anak asuh kami .

03 Desmber 2021.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun