Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Araluen Botanic Park 1

5 Oktober 2021   04:32 Diperbarui: 5 Oktober 2021   05:11 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersiap siap untuk makan siang di Cafe Chalet Healy (dok pribadi)

Suasana dalam Cafe (dok pribadi)
Suasana dalam Cafe (dok pribadi)
Kemudian kami masuk ke Cafe dan diterima oleh seorang gadis yang merupakan salah seorang karyawan Cafe dengan ramah sekali .Dia minta maaf karena memberikan menu yang dempet dua lembar pada kami.Setelah memesan menu kami menunggu makanan yang diantarkan.Harga makanan di Cafe yang satu satunya ada di Araluen ini tidak terlalu mahal dibandingkan cafe ditempat wisata lain.Kami memesan menu satu buat suami dan satu buat saja ditambah secangkir capucino .Total harga semua 34,5 dolar. 

Bersiap siap untuk makan siang di Cafe Chalet Healy (dok pribadi)
Bersiap siap untuk makan siang di Cafe Chalet Healy (dok pribadi)

Kesimpulan:

Mengunjungi Araluen Botanic Park adalah untuk melihat bunga bunga yang disemaikan disana seperti bunga Tulip yang beraneka warna ada disana.Kalau dulu bunga Tulip hanya ada di Negeri Belanda saja. 

Sayang kali ini kami terlambat mengetahuinya sehingga tidak dapat menikmati mekarnya tulip  karena sudah terlewat masanya,tidak seperti biasa di Bulan Oktober permulaan masih bermekaran disana sini. 

Kami bersyukur dua tahun yang silam kami melihat bunga Tulip mekar dengan seutuhnya di Araluen . Menyaksikan semuanya serasa tidak bosan bosannya. 

Tetapi walaupun kali ini kami tidak dapat menikmati indahnya bunga tulip, kami cukup terhibur dengan menyaksikan aneka ragam bunga lainnya  .Kami meninggalkan Araluen dan menikmati perjalanan kembali  kerumah. 

5 Oktober 2021 .

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun