Pasar ini dibangun Kolonial Perancis ditepi Sungai Saigon.Sungai ini membela kota Ho Chi Minh menjadi dua bagian. Saya jadi ingat Kampung halaman kami kota Padang yang juga terpisah oleh sungai Batang Arau.
Sewaktu mengunjungi pasar mendadak kami merasa kaya karena uang Indonesia dibandingkan dengan Dong Vietnam 2x lipat.Jadi 1 juta rupiah sama dengan 2 juta dong Vietnam.
Keadaan pasar Ben Thanh hampir sama dengan pasar Tanah ABang Jakarta. Baik kesibukan yang tampak dan juga karena disini juga terdapat orang menjual :
- Â Busana Muslim
- Â makanan Halal
-  aneka ragam  minuman
-  boleh  tawar menawar
-  kondisi yang  tidak teratur
- Â awas copet
Kalau tidak pandai tawar menawar  membeli barang, maka akan terbeli dengan harga selangit .Karena kemungkinan harga barang tersebut lebih rendah dari separuh harga yang ditawarkan.Â
Naluri bisnis mereka sangat tajam  Sekali  pengunjung melirik maka cakon pembeli dikejar terus sampai jadi dibeli.
Bila berbelanja di pasar Rakyat ini jangan memakai perhiasan dan hati hati dengan tas atau dompet karena banyaknya pencopet disini.Â
Makanan dijual di pasar rakyat ini murah meriah seperti kalau makan di Yogya nasi Kucing Disini ada juga nasi dengan laut ikan yang disajikan tetapi tempat duduknya hanya bangku setinggi 25 cm tanpa meja.
Bila membeli air minum botol dikasih es batu gratis  Berada di Pasar ini serasa berada di negeri sendiri ,apalagi penampilan orang Vietnam hampir tidak berbeda dengan orang Indonesia  Yang berbeda hanya bahasa .
Kesimpulan :