Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merajut yang Tercecer (Seri 21)

15 September 2021   04:40 Diperbarui: 15 September 2021   04:45 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arak arakan pernikahan dikaki Gunung Fuji Yama (dok pribadi)

Kami sudah pernah ke Jepang dulu sewaktu Irmansyah libur dari Amerika kami ke Jepang dan gunung Fuji Sewaktu kami naik tram,  dari jendela kami melihat puncak gunung Fuji dan ketika tiba di sana sudah ditutupi kabut sama sekali.

Gunung Fuji Yama Yang terkenal (dok pribadi)
Gunung Fuji Yama Yang terkenal (dok pribadi)

Orang Jepang percaya kalau bisa melihat puncak gunung Fuji berarti banyak rejeki.Kami bersyukur karena kami melihat puncak yang tidak tertutup kabut sama sekali.

Ketika kami sampai dikaki gunung Fuji  haripun mendung dan hujan rintik rintik turun .Temperatur 6 derajat celcius membuat kami kedinginan dan memakai mantel hujan untuk melindungi diri. 

Berfoto dikaki gunung Fuji Yama (dok pribadi)
Berfoto dikaki gunung Fuji Yama (dok pribadi)

Sementara itu kami berjumpa dengan rombongan pengantin yang merayakan pernikahannya di gunung Fuji. Orang Jepang lagi beken merayakan pernikahan dengan acara unik seperti menyelam dalam lautan untuk prosessi dan ada yang pakai Parasut dan ini menikah digunung Fuji supaya antik.

Kesimpulan: 

Menurut guide kami,  kepercayaan orang Jepang bila bisa melihat puncak gunung banyak rejeki .Tentu saja hal ini merupakan sebuah mitos. 

Kebetulan dulu sewaktu kami ke Jepang pertama kali serombongan dengan ipar sekeluarga ketika trem meliwati daerah pergunungan melihat gunung Fuyi dengan sangat jelas. 

Terlepas dari masalah mitos , Kami bersyukur dapat menyaksikan keindahan gunung Fuyi . Mengenai rejeki tentu saja tergantung pada usaha dan kerja keras kita ,serta berkat Tuhan. 

Karena tidak mungkin berharap dapat memetik buah bila tidak menanam dan tidak mungkin menuai bila tidak pernah menabur . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun