Yokhang Temple
Pada keesokan harinya kami bertemu dengan pasangan dari Paris dengan guide yang lain di Yokhang Temple.Sebagai orang Barat mereka lebih berani menanyakan pertanyaan yang bagi kita segan.
Salah satu pertanyaan mengenai Dalai Lama yang mengungsi ke India. " Maaf, Dalai Lama ,sebagai pimpinan tertinggi anda,telah melarikan diri ke luar negeri, terus apakah anda masih menganggapnya sebagai "guru" dan pimpinan anda?"Â
Kami terkejut dan menyangka pendeta tadi pasti tersinggung,tapi ternyata tidak sama sekali.Dengan tenang dia menjawab: "Bagi kami,sekali orang menjadi guru kami,maka seumur hidup ia adalah guru kami.Anda keliru. Kalau anda hanya belajar dari kesuksesan seseorang, anda akan gagal.Anda harus belajar juga dari kegagalan orang, karena kegagalan adalah anak tangga ,tempat anda berpijak untuk sampai kepada sukses.Tanpa itu,mustahil anda akan bisa meraih kesuksesan. "Kami berpikir sebuah pelajaran baru kami dapatkan cuma cuma.
Ketika kami memasukki pertokoan di sekitar Yokhang tempel. Udara sangat dingin merasuki tubuh dengan oxigen yang hanya 50% menyebabkan sakit kepala kami.Melirik sekitar tempat tidak ada yang jualan minuman kami membeli pisau Tibet untuk koleksi Karena suami sejak dulu hobi mengoleksi pisau antik
Setiap kali kami keluar negeri pasti suami akan  membeli pisau. Kalau nggak salah sudah berkumpul pisau dari puluhan negaraÂ
Ternyata sang gadis datang kepada kami sambil mengatakan "Silahkan diminum anda kedinginan dan butuh minuman ini"Saya buru buru mengambil dompet tapi dicegah gadis tersebut dengan mengatakan "Tidak semua dihitung dengan uang Teh ini saya berikan untuk membantu anda yang kedinginan"
Saya malu dan mendapat pelajaran yang sangat berguna Yakni  tidak semua dinilai dengan uang biarpun dia sangat membutuhkan.