Menuju Jawa TengahÂ
Banyak berjalan maka banyak pula yang dapat dipelajari Tak kurang pentingnya karena banyak  tempat yang kami singgahi, maka banyak kesempatan untuk menjalin hubungan persahabatan.
Inilah yang kami jadikan landasan saat mengawali penjelajahan mengelilingi Nusantara . Mengajar dan sekaligus belajar untuk menghadirkan kearifan hidup dan menjalin hubungan persahabatan.
Saking banyak teman ,kisah perjalanan  saya bagi jadi tiga bagian.
- Purbalingga, Purwokerto dan Batu Raden dan Pekalongan.
-  Semarang, Tegal  dan Solo.
-  Magelang, Temanggung  dan Yogyakarta.
Bagian pertama:
Di Purbalingga ada Pak Toto Endargo dan isteri mbak Dyah Ambarwati,Purwokerto dan Batu raden. Sugiarto, mas Wawan dan Pak Muslianto Maneger Hotel Queen Garden di Batu Raden. Dan di Pekalongan ada pak Andi ,seorang Pengusaha batik.
Kami sudah lama tidak bertemu Terakhir ketemu sewaktu kami berdua berkunjung ke Purwokerto Berjumpa dengan mas Toto dan isteri yang menjemput kami dan kemudian kami diajak makan malam bersama di tepi pantai  Cilacap.
Sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tak ternilai bagi saya dan suami mendapatkan kesempatan seperti ini. Berkunjung dari satu kota ke kota lainnya dan diterima dengan penuh kehangatan.Â
Mengajar dan sekaligus belajar dalam kehangatan rasa persaudaraan sungguh menghadirkan rasa syukur yang luar biasa. Sudah tak terhitung kalinya kami membuktikan bahwa perbedaan dapat menjadi berkat bagi kita asal kita tulus dalam persahabatan.Â
Kesimpulan:
Teman teman bisnis kami heran bahkan kami dianggap orang aneh mau menjalani hidup seperti ini. Tapi kami bersyukur sudah memilih jalan hidup yang tepat.Â
Ada banyak hal yang dapat dilakukan selama perjalanan kami menjelajahi seluruh pulau Jawa, antara lain mengadakan kegiatan sosial, lokakarya dan menjalin hubungan persahabatan.Â
Pada setiap kota yang kami singgahi kami mempunyai banyak teman baik beda suku dan agama tidak jadi masaalah yang penting keikhlasan hati. Kedatangan kami selalu dinantikan dan hingga kini, walaupun kami berdua sudah tidak aktif lagi tapi persahabatan kami tidak pernah terputus.
Perjalanan hidup yang kami lalui tidak menjadikan kami kaya dalam harta,tapi kami berdua kaya dengan sahabat yang ada dimana mana. Dan kami masih terus membuka hati untuk bersahabat dengan semua orang,termasuk yang membaca tulisan saya ini.
24 Nopember 2020.
Salam saya,
Roselina.