Melebarkan Sayap  ke  kota MedanÂ
Saya bersyukur telah memilih jalan hidup yang tepat,yakni meninggalkan karir dan ikut bersama suami tercinta  .Sejujurnya pada awal saya merasa kikuk karena menjalani hidup yang berbeda total.
 Tapi secara perlahan saya merasakan bahwa dengan mengajarkan orang banyak tentang Selfcare atau self healing ,ternyata menghadirkan kegembiraan tersendiri.
Selangkah lagi kami maju yakni membuka perwakilan di kota Medan  Bertepatan ada Pak Tengku Idham Makmur yang mengundang kami  untuk hadir di Medan
Tentu saja kami sambut dengan senang hati  Kami di Jemput di Bandara Polonia Medan oleh pak Makmur beserta  bu Setiawati . Menginap di Hotel Antares Medan .Kabarnya Hotel ini ownernya dulu tukang antar es batu kemudian setelah kerja keras berhasil mengubah nasib dan berhasil membangun Hotel AntaresÂ
Fasilitas di Gedung Dharma Wanita TVRI
Sewaktu kami menghubungi pihak TVRI Medan ternyata mendapatkan sambutan hangat,karena kami menggelar acara terapi penyembuhan secara gratis dan terbuka untuk umum Ditawari menggunakan Gedung Dharma wanita yang tentu saja kami sambut dengan gembiraÂ
Ruang yang cukup luas  digedung wanita TVRI penuh sesak sehingga banyak yang terpaksa berdiri diluar ruangan untuk mengikuti penyembuhan tersebutÂ
Usai acara penyembuhan ternyata Lokakarya yang diadakan di Gedung Wanita TVRI  Medan diikuti banyak peserta.Kami langsung mengangkat pak  Tengku Idham Makmur jadi Perwakilan Medan.
Di Surabaya ada  Ricky Suharlim teman sesama anggota ORARI dulu  Setelah kami hubungi dan berbincang bincang ,bersedia untuk jadi perwakilan di Surabaya
Sementara itu ibu Endang yang berdomisili di Malang mengajak  kami mengadakan lokakarya di Malang di hotel Trio Indah  Kami langsung mengangkat Ibu Endang sebagai perwakilan di Malang Gerak cepat ini kami lakukan karens tidak mungkin bisa mengurus semuanya. Perlu ada orang yang bisa mewakili kami berduaÂ
Awal mulanya kami diundang ke Kendari oleh pak Haji Sanib yang sembuh dari penyakit jantung koronernya  Mengajak kami dengan janji akan mencari peserta minimal 20 orang sehingga bisa menutup biaya ke Kendari.
Ternyata ketika kami hadir semua peserta lokakarya berjumlah 51 orang  Bersyukur pada Tuhan tidak harus menumboki biaya kami ke Kendari  Kelebihan ini  yang akan digunakan sebagai subsidi silang di kota kota dimana kami mengalami defisit karena biaya transportasi dan akomodasi yang tinggi Perwakilan di Kendari atas  nama putri  pak Sanib yaitu Eka Satria Sanib.
Menuju Makasar
Di Makasar diadakan seminar dan mengangkat Bugi Kabul Sumirat sebagai Perwakilan di Makasar Selanjutnya kami mengadakan seminar di MenadoÂ
Dari Sulawesi ke KalimantanÂ
Kami bersyukur langkah kami selalu diberkati Tuhan  Walaupun terkadang harus numbok.tapi ada lokakarya dikota lain yang surplusÂ
Kami semakin menikmati perjalanan mengelilingi hampir seluruh pelosok Nusantara. Dari Sulawesi kami terbang ke Kalimantan dan membuka perwakilan di Balik Papan,Samarinda, Pontianak , Banjarmasin dan Palangka Raya .
Di Menado pak Tene(Alm) sebagai perwakilan  Balik Papan Ibu Uning Mawarsini ,Samarinda Benny King ,Pontianak dan Banjarmasin Pak Gunawan (Alm).Palangka Raya ibu Tuti Hendrawati.
Sewaktu kami mengadakan lokakarya di Jogja Bapak Kolonel Bambang Suko Winarno dan isteri beliau  ibu Nurul mengajak  untuk membuka cabang di Jambi dan Bengkulu Pak Bambang pernah jadi Bupati Kerinci selama dua periodeÂ
Memasuki wilayah NTT
Kemudian Pak Bambang juga menawarkan supaya kami mau ke NTT karena beliau kenal dengan wali kota Kupang Bapak SK Lerik .Berangkat ke kupang dan diterima dengan sangat baik oleh bapak SK Lerik serta mengadakan penyembuhan dikantor beliau.Â
Keesokan harinya kami membuka lokakarya yang diikuti beberapa orang termasuk ibu guru Anika Oriana Suekh yang kami pilih jadi perwakilan Kupang Pak Markus Tunggal perwakilan  di Ende .
Menceritakan perjalanan hidup kami dalam mengajar tekhnik terapi diri sama sekali bukan merupakan promosi terselubung.Karena itu kisah masa lalu
Sejak domisili di Australia kami sudah pensiun total dan tidak terlibat lagi dalam aktivitas organisasi yang kami bangun
Tujuannya adalah memberikan gambaran bahwa tidak selalu hidup itu sesuai rencana kita Dan rencana Tuhan atas diri kita ternyata jauh lebih indah. Saya tidak pernah menyesali keputusan saya Sebaliknya bersyukur sudah memilih jalan hidup yang tepat.Â
2 Oktober 2020.
Salam saya,
Roselina  Â