Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkeluarga Bukan Halangan Meraih Cita-cita

25 Mei 2020   04:00 Diperbarui: 25 Mei 2020   04:10 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roselina nomor dua dari kanan ketika diwisuda (dok.pribadi)

Kilas Balik kehidupan

Rasanya ini baru pertama kali saya menuliskan cuplikan perjalanan hidup saya pribadi,ketika sedang mengalami masa masa sulit kehidupan kami.Belakangan ini,sering membaca keluh kesah dari kaum muda,betapa sulitnya mereka menghadapi situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan selama lebih dua bulan ini Bahkan tidak sedikit,yang menulis seakan akan mereka adalah orang orang yang paling menderita . Karena itu saya merasa terpanggil untuk menuliskan sepotong perjuangan hidup saya sebagai seorang wanita dan sekaligus seorang istri dan ibu 

50 tahun yang lalu

Pada masa tersebut,wanita yang sudah berkeluarga tidak diperbolehkan lagi kuliah baik di  lingkungan Universitas maupun di IKIP. (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ) Setiap tahun yang diterima hanyalah para siswa dan siswi yang belum menikah dan  yang tamatan setingkat Sekolah lanjutan atas .Mereka boleh ikut kuliah dengan ketentuan bahwa begitu mereka menikah,maka harus keluar. Aturan semacam ini dulunya,juga diterapkan diberbagai instansi pemerintah,sebelum diterima menjadi karyawan,harus menanda tangani,bahwa selama bekerja ,siap untuk tidak menikah

Baru tahun 1969 dibuka kesempatan oleh IKIP untuk  yang sudah berkeluarga dan masih ingin ingin melanjutkan pendidikan sebagai guru  Membaca pengumuman tersebut biarpun sedikit terlambat karena diumumkan pada bulan januari saya baru tahu pada bulan September ,saya minta izin suami supaya bisa ikut kuliah di IKIP Jurusan Exacta Setelah mempertimbangkan ,akhirnya saya diizinkan suami untuk ikut kuliah di IKIP Padang 

Mulai kuliah setelah menjadi seorang ibu

Tanggal 20 September 1969 saya mulai kuliah di IKIP Padang dengan pergi diantarkan suami dan pulang dijemput dengan motor. Di IKIP ini saya berteman dengan beberapa orang yang juga sudah menjadi seorang ibu salah satu namanya Mariana dan seorang lagi yang belum menikah pada waktu itu  namanya  Ani,serta beberapa orang pria yang sudah berkeluarga , seperti Nasarudin dan Sitompul serta anak muda namanya Lukpian.Itulah nama nama yang saya masih ingat sampai sekarang.

Selama saya kuliah setahun pada tahun 1970 diadakan percobaan ilmu baru bernama matematik yang akan mengantikan ilmu pasti,maka diterapkan pertama tama disekolah SMA pembangunan IKIP .Untuk itu saya terpilih sebagai guru di sekolah SMA Pembangunan dalam hal pelajaran Matematika selama dua tahun. 

Roselina (dokumen Pribadi )
Roselina (dokumen Pribadi )
Kuliah dalam kondisi ekonomi keluarga yang morat marit

Sungguh tidak mudah bagi saya,sebagai seorang istri dan sekaligus sebagai seorang ibu,meninggalkan rumah tangga untuk berangkat kuliah yang berlokasi di Air Tawar, Terkadang sangat berat rasanya meninggalkan suami yang juga harus bekerja keras,demi untuk dapat mengubah nasib kami.

Tapi saya bertekad. bahwa saya harus lulus ,setidaknya dapat membantu meringankan beban suami dengan mengajar.Walaupun sebelum ini,saya sudah mengajar dirumah dalam bentuk privat less ,tapi penghasilannya sangat minim.

Dan bersyukur,berkat dukungan suami dan belajar sungguh sungguh,akhirnya pada tahun 1972 saya menyelesaikan kuliah saya di IKIP Padang,Dan karena tidak ada lagi sambungan untuk jurusan Exacta.,saya mengajar di SMP Murni pelajaran Ilmu Ukur dan SMP Yos Sudarso juga pelajaran ilmu ukur dan aljabar serta SMP Kalam Kudus .

Saya mengajar sampai tahun 1984 ,kemudian saya  mengakiri karir saya sebagai  guru ,karena usaha suami sudah semakin maju dan meminta agar saya mau membantu di perusahaan kami yang bergerak dibidang Ekspor  biji kopi ,kulit manis dan lain lainnya.Dengan menjadi komisaris diperusahan suami saya dan memegang keuangan perusasahaan.

Cita cita saya untuk ikut belajar  keluar negeri tidak diizinkan suami . Impian ini saya simpan untuk anak anak kami Dan kelak impian saya untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat,terwujud dalam diri ketiga anak anak kami.Yakni putra pertama di California State University,putra kedua di Sacramento dan putri kami di Michigan

Kesimpulan

Keluh kesah sama sekali tidak akan mengubah nasib kita,malahan akan semakin memperburuk keadaan. Karena itu ,kalau boleh pesan saya kepada generasi muda,janganlah mengisi hidup dengan keluh kesah ,tapi kerja keras dan berusaha untuk meraih cita cita hidup.Karena keluh kesah hanya akan menjerumuskan kita kedalam keputusasaan Dan orang yang sudah putus asa,sesungguhnya perjalanan hidupnya sudah terhenti hingga disana dan tidak akan pernah lagi mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan cita cita hidupnya

25 Mei 2020.

Salam saya,

Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun