Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Semua Orang Penting itu Sombong

17 Oktober 2019   05:28 Diperbarui: 17 Oktober 2019   05:45 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi foto republika/Agung Supriyanto

Undangan makan malam

Sewaktu masih aktif bekerja di Asuransi AIG -Lippo,yang berkantor di jalan Suryopranoto, di Jakarta, karena meraih Champion Honour 3 kali berturut turut, maka saya termasuk dalam daftar undangan untuk makan malam bersama Pemiliki Lippo, pak Muchtar Riyadi sekeluarga di kediamannya di bilangan Karawaci. 

Ternyata disini, kami disambut dengan sangat santun langsung oleh pak Muchtar Riyadi sekeluarga, Bahkan saya menyaksikan James Riyadi menyempatkan diri berbicara santai dengan suami. Hal ini, semakin memantapkan pikiran saya,bahwa ternyata ada banyak orang kaya dan penting yang sangat rendah hati,                                                                                                         

Pengalaman Lain

Suatu ketika, saat kami berada di Yogya ,karena memimpin sebuah seminar,tiba tiba ditelepon oleh staf  Sultan Hamengku Bowono X yang intinya mengundang kami untuk hadir di Keraton Dengan perasaan heran,kami datang memenuhi undangan tersebut. 

Begitu masuk kedalam pekarangan, tampak Sri Sultan Hamenkubuwo ke X,sudah berdiri ditangga menunggu kedatangan kami. Rasanya jadi risih,ditunggu seorang Sultan.

Setelah duduk dan berbincang bincang ,sambil menikmati secangkir teh hangat yang disediakan, bapak Hamengku Bowono berkata:"Mohon maaf Bu ,saya izin merokok sebentar" Tentu saja kami kaget  Karena kami  berada di Keraton Beliau, kok minta izin dulu mau merokok? Dalam pembicaraan ,tidak pernah kami mendengarkan kata kata: "Anda atau kalian"melainkan menggunakan kata:"Bapak dan ibu"

Karena sudah larut malam dan jam sudah menunjukan pukul 11,00 malam,kami mohon pamit, Dan lagi lagi, kami kaget karena kami diantarkan sendiri oleh beliau hingga kepintu pagar dan berpesan: "Bapak,ibu,jangan cuma sekali ini saja datang ya" Dan kami langsung pamitan sekali lagi.

Menjadi Pelajaran Tak Ternilai Bagi Kami Berdua

Rangkaian pengalaman yang saya tuliskan diatas menjadi pelajaran tak ternilai bagi kami berdua, bahwa kalau orang orang penting dan kaya raya,dapat menunjukan sikap rendah hati,mengapa kami tidak?

Terakhir, namun tak kurang pentingnya, adalah saat kami berdua ikut diundang makan siang di istana. Saya melihat, suami duduk semeja dan bersebelahan dengan orang nomor satu di republik ini, yakni Presiden Joko Widodo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun