Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Abaikan Bau Menyengatnya, Petik Manfaatnya

25 September 2018   09:16 Diperbarui: 25 September 2018   21:34 3468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: halo.doktersehat.com

Alam Menyediakan Beragam Manfaat Bagi Kita

Hampir setiap hari kita baca manfaat dari bermacam macam buah dan sayuran, misalnya buah Alpukat yang sangat bermanfaat, bukan hanya buahnya yang enak, tapi juga daun dan bijinya. 

Seperti yang sudah dituliskan pada artikel sebelumnya, yakni bermanfaat untuk mencegah hipertensi, memperlancar BAB, mencegah semblit dan meremajakan kulit, membersihkan ginjal dan banyak lagi manfaat lain walaupun tentu manfaat yang dapat dirasakan setiap orang mungkin akan berbeda, sesuai dengan kondisi tubuh masing masing.

Selain dari Alpukat, tulisan lainnya yang pernah saya tuliskan adalah mengenai manfaat buah pare. Karena pada waktu dulu, pada umumnya orang lebih mengandalkan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan buahan yang terdapat di pekarangan rumah masing-masing. 

Kemudian, seiring dengan semakin majunya tekhnik pengobatan modern, orang mulai melupakan manfaat yang dapat dipetik secara alami. Antara lain, misalnya, dari buah pare yang rasanya pahit. Apalagi bila dimakan mentah atau dijadikan jus. 

Tetapi terbukti rasa pahit ini tidak ada artinya bila dibandingkan dengan manfaat yang dapat dirasakan secara nyata. Seperti menyembuhkan gatal-gatal menahun yang sudah menghabiskan biaya tak terhitung, bahkan ke dokter spesialis kulit tidak memberikan kesembuhan, ternyata dengan mengeluarkan uang senilai 5 ribu rupiah, sembuh total dari rasa gatal yang menyiksa. 

Di samping itu juga menetralisir tekanan darah dan mencegah terjadinya hipertensi, bahkan batuk yang tak kunjung sembuh dengan obat-obatan yang dibeli dengan harga mahal, ternyata sembuh dengan buah pare. 

Petai baunya menyengat, tapi demi khasiatnya abaikan saja soal bau itu 

Tidak semua orang suka Petai, karena baunya yang kalau dimakan bila kita buang air kecil, maka baunya menyengat dan tidak akan hilang dalam satu dua hari... Juga bau mulut kita sangat mengganggu sewaktu kita bicara. 

Bayangkan bila sehabis makan petai, terus kita kedatangan tamu, rasanya risih mau bicara karena udara yang keluar dari nafas kita sudah tercemar dengan bau petai yang menyengat. Tetapi di balik baunya yang menyebalkan,ternyata ada manfaat yang jauh lebih besar dari baunya yang menganggu.

Tapi sisi positifnya adalah makan petai sebanyak apapun, belum pernah ada yang mengalami efek negatif. Berbeda dengan makan jengkol yang dapat menimbulkan rasa sakit yang amat sangat, karena tidak bisa buang air kecil dan susah BAB

Kembali ke Manfaat Petai

Secara umum, petai dikenal sangat bermanfaat untuk membersihkan ginjal. Tanpa perlu mencari-cari referensi di Google, sejak tempo dulu Petai dikenal sangat bermanfaat, bukan hanya mencegah sakit pinggang, tapi juga berkhasiat menyembuhkan gangguan pada pinggang.

Ada banyak testimoni tentang kesembuhan yang diperoleh dengan mengonsumsi petai secara teratur. Karena tidak menyangkut promosi untuk sejenis barang dagangan, maka tentu tidak ada salahnya menjadi masukan bagi kita.

Misalnya, Ada seorang ibu mengatakan dia sakit pinggang, berdiri agak lama sakit, duduk agak lama juga sakit apalagi ketika menggendong bayinya sakitnya bukan main. 

Suatu waktu temannya menyarankan agar dia mencoba makan petai tiap hari 10 biji. Pada awalnya ia tidak percaya, tapi karena sakitnya tidak kunjung sembuh, maka akhirnya wanita ini mencoba memperaktikannnya, Aneh, setelah makan selama seminggu rasa sakit berkurang dan akhirnya sembuh total.       

Di Sumatera Barat, di kampung halaman saya, tanaman petai ada dimana-mana. Dan orang orang di desa, sudah biasa memanfaatkan apa yang ada di kebun atau pekarangannya untuk dimakan, tanpa mempedulikan apakah baunya menyengat. 

Terbukti, di desa-desa orang orang tua yang sering makan pete tidak pernah kena gangguan tulang. Pada usia yang sudah tua, mereka masih kuat mencangkul di kebun ataupun di sawah. 

Bagi orang di desa, obat dan dokter adalah masalah langka yang tidak terjangkau oleh kondisi ekonomi. Dan ternyata alam sekitar sudah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan, termasuk petai sebagai obat alami.

Hasil Kajian Ilmiah

Untuk mendukung testimoni bahwa mengonsumsi buah petai bisa menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan, maka sebagai tambahannya ada hasil kajian ilmiah sebagai berikut:

Biasanya rata-rata orang tua akan mengalami proses penuaan, yang berefek pada terjadinya berbagai gangguan kesehatan. Menurut hasil temuan ini, petai mengandung gelatin yang mana dapat dicerna oleh tubuh untuk mesinntesa kolagen. Petai juga mengandung Albumin yaitu Protein Plasma sebanyak 60%. 

Petai mengandung serat untuk membantu Pencernaan yang bekerja sama dengan gelatin dan mineral kalium, kalsium, pospor dan zat besi yang dikandungnya.

Petai juga sebagai anti mikroba terhadap infeksi bakteri dan jamur. Efektif terhadap parasit internal dan cacing. Petai uga dapat mengatur tekanan darah yang terlalu tinggi. Berguna untuk anti depresan memerangi stres dan gugup. Bahkan dikatakan bahwa zat yang terkandung dalam Petai ini menunjukkan 10000x lebih baik dari adriamycin, yaitu obat kemoitrapi untuk menghambat tumbuhnya kanker.

Terapi dengan ekstrak petai hanya menghancurkan sel-sel kanker ganas dan tidak mempengaruhi sel-sel sehat. Hal ini adalah hasil kajian dari Institute of Health Sciences, 819 Sweden Riset Biosains L.L.C. Causer Street. 

Jadi bagi orang -orang yang usianya sudah diatas 50 tahun sebaiknya mengkonsumsi petai secara teratur, supaya terlepas dari masaalah tulang dan sekaligus mencegah kanker.

Semoga tulisan ini yang menggambarkan tentang manfaat petai yang sudah dikenal sangat bermanfaat sebagai orang awam dan sekaligus hasil kajian ilmiah yang juga dituliskan di sini dapat memberikan gambaran lebih baik dan dimanfaatkan oleh orang banyak.

sumber: Insitute of Health Sciences 819.Sweden Riset

25 September 2018

Salam saya,
Roselina.              

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun