Menurut Wanita yang pernah meraih juara pertama guru teladan nasional tingkat MTs tahun 2015 ini satu hal yang dapat meningkatkan kembali kualitas pembelajaran adalah supervisi. Supervisi yang meliputi administrasi, proses maupun penilaian.
Supervisi yang telah dilakukan mungkin tidak diketahuai siswa sehingga mereka ketika menjawab survai lingkungan dalam ANBK mememberi jawaban tidak. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa penurunan kualitas juga bisa disebabkan oleh pembelajaran yang tidak penuh, jam kosong atau pemotong jam pembelajaran karena sekolah mengadakan rapat atau kegiatan lain yang mendadak. Supervisi ini akan menjadi perhatianya saat awal masuk sekolah nantinya.Â
Etyk mengharapkan dalam supervisi mendatang guru-guru sudah menerapkan strategi pembelajaran yang direncanakan dalam kurikulum madrasah. Strategi pembelajatran itu meliputi: Â (1) Pembelajaran berdiferensiasi, (2) Problem Based Learning, Â (3) Project Based Learning, Â (4)Pembelajaran Kooperatif, (5)Pembelajaran yang Dipersonaslisasi, dan (6) Gamifikasi. Etyk berharap guru menggunakan metode dan strategi secara bervariatif bukan hanya metode ceramah.
Di akhir telaahnya dia menekankan bahwa fungsi kurikulum yang utama adalah mewadai kebutuhan siswa, minat siswa dan menumbuhkan karakter siswa. Jika ada yang belum terwadai sekolah harus mengusahakan agar ketiga hal tersebut terwadai. (jae)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI