Mohon tunggu...
Rosari Angelica
Rosari Angelica Mohon Tunggu... Mahasiswa - ,,,,

hallo.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Vaksin Covid untuk Kita Semua

22 April 2021   01:16 Diperbarui: 22 April 2021   01:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seperti yang kita ketahui virus Covid-19 sudah menyerang dunia selama setahun lebih, virus yang berasal dari Wuhan, China ini menyebar dengan sangat cepat. Bisa dibilang virus ini menjadi wabah yang paling mengerikan sepanjang tahun, tidak hanya penyebarannya yang cepat, namun virus ini pun mematikan. 

Selama satu tahun ini, manusia di hampir seluruh dunia merasakan ketakutan, kekhawatiran sepanjang hari. Setiap orang pun dipaksa untuk menjalani hidup yang lebih sehat, satu persatu peraturan wajib diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti peraturan untuk memakai masker dimanapun kapanpun, wajib cuci tangan sesering mungkin, mengindari kerumunan, dan tentunya menjalani pola kehidupan yang lebih sehat. 

Tak dapat disangkal bahwa perubahan ini memang menjadi sangat aneh dan tidak biasa ketika diterapkan. Kehidupan manusia dibumi seakan berubah drastis sejak munculnya virus ini. Tentu dengan adanya virus ini banyak sekali pihak yang dirugikan, terutama Negara. 

Pemasukan Negara yang semakin sedikit karena terbatasnya kegiatan perekonomian, pariwisata,dll yang berdampak pada keuangan Negara juga, namun disisi lain Negara dipaksa untuk mengeluarkan banyak dana untuk menanggulangi kasus covid ini. Mulai dari dana untuk tenaga kesehatan, bantuan social masyarakat, dan juga bantuan untuk pendidikan.

Lebih parahnya lagi Indonesia masuk urutan Negara dengan jumlah positif covid terbanyak di dunia, oleh karena itu berakhirnya masa pandemic ini menjadi suatu hal yang dicita-citakan oleh seluruh penduduk di lapisan bumi ini. Semua berkeinginan yang sama untuk menjalani hidup dengan normal seperti sedia kala. 

Namun sepertinya itu hanya akan menjadi angan-angan belaka saja. Jika melihat situasi nya sekarang sampai separah ini, kemungkinan besar kehidupan kita tidak akan bisa kembali seperti kehidupan yang dulu sebelum munculnya virus ini. Tetapi jika memang tidak bisa kembali sama seperti yang dulu, setidaknya kegiatan masyarakat dapat berjalan seperti biasa walaupun diiringi dengan peraturan baru sesuai protocol covid-19.  

Dikarenakan dampak nya yang sangat luar biasa dirasakan, semua Negara bepikir keras mencari solusi untuk kasus Covid-19 ini. Bergabung dengan para peneliti, akhirnya muncul lah ide untuk membuat vaksin covid-19. Dalam kedokteran, vaksin telah merevolusi kesehatan global. Bahkan dapat dikatakan bahwa vaksin merupakan salah satu inovasi yang paling menyelamatkan jiwa manusia dalam sejarah kedokteran. 

Di tengah pandemi global Covid-19 yang ternyata telah menewaskan lebih 600.000 orang, vaksin akan menjadi penyelamat. Kini hampir semua negara, lembaga penelitian, dan perusahaan farmasi, seakan berkompetisi menjadi yang pertama sebagai pencetus vaksin. Dengan akses pertama terhadap vaksin Covid-19, sebuah pemerintahan lebih mudah mengambil langkah pemulihan ekonomi warganya ke kehidupan normal kembali.

Indonesia pun tidak mau ketinggalan dalam perkembangan vaksin Covid-19 melihat angka postif dan kematian yang terus naik akhirnya bekerja sama dengan beberapa negara dan perusahaan farmasi. Salah satunya dengan Sinovac Bio Tech, yang merupakan perusahaan bioteknologi dari Tiongkok, yang bekerja sama dengan Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. 

Rencananya awalnya Agustus ini dilakukan uji klinis tahap ketiga kepada 1.620 sukarelawan. Selain bekerja sama dengan Sinovac, Indonesia juga bekerja sama dengan, Genexine yang merupakan perusahaan dari Korea Selatan. Kalbe Farma melaksanakan kerja sama ini dengan rencana menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Tak hanya itu, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kementerian Riset dan Teknologi, juga turut meneliti vaksin “Merah Putih” untuk pengembangan vaksin Covid-19 (Sulistiyo, 2020).

Akhirnya setelah vaksin covid-19 ini tiba di Indonesia kemudian vaksin tersebut dibawa ke Bio Farma untuk dikaji ulang sehingga aman dan layak untuk di berikan kepada masyarakat. 

Namun dengan adanya vaksin ini ternyata masalah tidak langsung selesai selesai begitu saja, ternyata dalam pendistribusiannya pun harus diproses secara matang supaya vaksin ini dapat digunakan oleh seluruh masyarakat dan tidak menimbulkan masalah kedepannya. Karena yang dikhawatirkan adalah jika vaksin ini diserahkan kepada sistem pasar bebas berdasar mashab kapitalisme nantinya yang bisa membeli vaksin Corona hanya mereka yang memiliki dana atau fasilitas tertentu, dan hanya Negara-negara yang memiliki sistem jaminan biaya kesehatan sehingga memberikan keadilan pada pendistribusian vaksin bagi seluruh rakyatnya. (Suprana, 2020)          

Membahas mengenai keadilan pada vaksin covid-19, tidak luput dari pembahasan mengenai keadilan itu sendiri. Jika melihat dari teorinya, apasih teori keadilan? Bagaimana sih teori keadilan itu? Jadi, pada zaman yunani kuno konsep berasal dari pemikiran tentang sikap atau perilaku manusia terhadap sesamanya dan terhadap alam lingkungannya, pemikiran tersebut dilakukan oleh kalangan filosof. 

Dari banyaknya filsuf yang membuat teori keadilan salah satunya adalah Aristoteles, ia menekankan teorinya pada perimbangan atau proporsi. Menurutnya di dalam negara segala sesuatunya harus diarahkan pada cita-cita yang mulia yaitu kebaikan dan kebaikan itu harus terlihat lewat keadilan dan kebenaran. Penekanan perimbangan atau proporsi pada teori keadilan Aristoteles, dapat dilihat dari apa yang dilakukannya bahwa kesamaan hak itu haruslah sama diantara orang-orang yang sama (J.H. Rapar, 1991 : 82). 

Maksudnya pada satu sisi memang benar bila dikatakan bahwa keadilan berarti juga kesamaan hak, namun pada sisi lain harus dipahami pula bahwa keadilan juga berarti ketidaksamaan hak. Aristoteles membedakan keadilan menjadi keadilan distributif dan keadilan komutatif. Keadilan distributif adalah keadilan yang menuntut bahwa setiap orang mendapat apa yang menjadi haknya, jadi sifatnya proporsional. 

Di sini yang dinilai adil adalah apabila setiap orang mendapatkan apa yang menjadi haknya secara proporsional. Keadilan distributif berkenaan dengan penentuan hak dan pembagian hak yang adil dalam hubungan antara masyarakat dengan negara, dalam arti apa yang seharusnya diberikan oleh negara kepada warganya.

Pemberian vaksin covid ini seharusnya menerapkan teori keadilan distributive, artinya seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali berhak mendapatkan vaksin tersebut karena itu merupakan hak nya rakyat. Karena yang dikhawatirkan adalah adanya diskriminasi terhadap rakyat kecil mengingat vaksin covid ini sendiri masih diimpor dari luar negri sehingga harganya juga terbilang mahal. 

Namun ini sudah menjadi tanggung jawab Negara untuk memenuhi hak rakyatnya. Seperti yang sedang diperincangkan juga bahwa solusi adanya vaksin mandiri di Indonesia menuai pro dan kontra. Menurut Presiden Jokowi, adanya vaksin mandiri yang berbayar ini akan mempercepat program vaksinasi di Indonesia. Target vaksinasi Covid-19 secara gratis yang diupayakan pemerintah adalah 70 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara program vaksinasi Covid-19 secara mandiri direncanakan akan berada di luar target sasaran itu. (Suryarandika, 2021)

Jika memang solusi ini berjalan sesuai rencana awal pasti hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan, namun yang ditakutkan adalah ketika pihak swasta atau orang-orang yg memiliki dana lebih ini menjadi dominan, sehingga nantinya kuota untuk vaksin gratis malah semakin berkurang karena dialihkan ke vaksin mandiri yang berbayar atau adanya permainan dibalik para pemilik modal tersebut.

Tentu hal ini akan merugikan banyak pihak terutama masyarakat yang tidak mampu untuk membayar vaksin tersebut, dan hal ini akan menimbulkan ketidakadilan. Oleh karena itu, sebaiknya solusi yang ada ditampung terlebih dahulu dan dikaji lebih lanjut supaya melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kedepannya, sehingga tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun